- FORTITUDE-101 trial menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bagi pasien kanker lambung.
- Bemarituzumab dipadukan dengan kemoterapi standar mFOLFOX6.
- Efek samping seperti gangguan penglihatan perlu diwaspadai.
Uji klinis FORTITUDE-101 Tunjukkan Hasil Positif
Uji klinis fase 3 bernama FORTITUDE-101 memberikan kabar baik untuk pengobatan kanker lambung dan GEJ positif FGFR2b. Hasil dari riset ini menunjukkan kombinasi bemarituzumab dengan kemoterapi standar mFOLFOX6 meningkatkan secara signifikan kelangsungan hidup pasien yang tidak dapat dioperasi. Ini menjadi titik balik penting dalam pengobatan kanker yang sering kali memiliki hasil prognosis yang buruk.
Kombinasi Pengobatan Berhasil Mencapai Titik Akhir Utama
Pasien dalam kelompok pengobatan menerima bemarituzumab yang diberikan melalui infus intravena. Temuan awal penelitian membuktikan bahwa pengobatan ini memenuhi titik akhir utama, yaitu kelangsungan hidup secara keseluruhan (OS) pada pasien dengan tingkatan FGFR2b yang tinggi. Hasil ini diukur berdasarkan pengujian imunohistokimia yang menemukan adanya pewarnaan 2+ atau 3+ pada setidaknya 10% sel tumor.
Efek Samping Perlu Diperhatikan
Namun, penggunaan bemarituzumab juga membawa sejumlah efek samping yang harus diperhatikan. Beberapa efek samping yang paling umum termasuk gangguan penglihatan, keratitis, anemia, serta beberapa gangguan mata lainnya. Para peneliti mengungkapkan bahwa meski efek samping ini sudah teramati di fase uji sebelumnya, frekuensi dan tingkat keparahan efek sampingnya lebih tinggi di kelompok yang menerima bemarituzumab dalam fase 3.
Hasil fase 3 FORTITUDE-101 menunjukkan potensi bemarituzumab sebagai pengobatan baru untuk kanker lambung positif FGFR2b. Kombinasi dengan terapi standar menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bagi pasien. Namun, perhatian terhadap efek samping tetap menjadi bagian penting dari penelitian ini.