- Michelle Brubaker berbagi kisah perjuangan kanker.
- Acara Apresiasi Pasien Uji Klinis di UC San Diego sangat emosional.
- Moores Cancer Center adalah pusat kanker terkemuka di AS.
- Pasien berperan penting dalam kemajuan melalui uji klinis.
- Uji klinis membantu pasien mendapatkan inovasi terbaru dalam perawatan.
Pengalaman di Webinar Apresiasi Pasien Uji Klinis
Menyaksikan diri saya duduk di gedung auditorium Moores Cancer Center di UC San Diego Health untuk acara Apresiasi Pasien Uji Klinis 2025, rasanya penuh campur aduk. Dikelilingi oleh tim medis, rekan kerja, anggota komunitas, dan pasien, saya langsung merasa terhubung dengan Paul Wormser, seorang pasien yang duduk di samping saya. Ada ikatan yang tak terucapkan saat bertemu dengan mereka yang juga mengalami diagnosis kanker; terasa seperti berada dalam klub yang tidak pernah ingin kita masuki, tetapi menyadari makna mendalam dari keanggotaan ini.
Awal Perjalanan Kanker yang Menyakitkan
Wormser sempat menjalani pengobatan untuk kanker prostat, sementara saya menghadapi kanker payudara. Cerita kami bisa jadi berbeda, tetapi keduanya mengisahkan satu babak dari buku yang sama. Babak pertama saya dimulai sekitar delapan tahun lalu, saat merasa ada kelenjar getah bening yang membesar di area ketiak. Waktu itu saya segera membuat janji dengan dokter; pada usia 39 tahun dengan dua anak kecil, berita buruk datang lebih cepat daripada yang saya bayangkan. Diagnosa kanker payudara yang agresif sudah menyebar ke kelenjar getah bening saya, mengubah segala hal.
Peran Kritikal Uji Klinis dalam Perawatan Kanker
Sebagai pusat kanker yang ditunjuk oleh National Cancer Institute, Moores Cancer Center di UC San Diego Health merupakan salah satu dari 4% dari sekitar 1.500 pusat kanker nasional. Tim dokter di sini menawarkan perawatan yang dikustomisasi dan menetapkan standar pengobatan. Dalam peran saya sebagai direktur hubungan media, saya berkesempatan menyaksikan perbedaan yang signifikan dan positif dari pengobatan ini, namun pada tahun 2017 situasinya berbalik; saya menjadi pasien yang butuh dukungan tim medis. Saya dengan cepat memutuskan untuk berpartisipasi dalam uji klinis yang ditawarkan dokter onkologi saya, demi melihat anak-anak saya tumbuh. Saya siap dengan semua dukungan untuk melawan kanker.
Perjuangan dan Harapan dalam Uji Klinis
Saya mendaftar untuk dua uji klinis selama pengobatan. Pada trial pertama, saya mengonsumsi empat pil setiap hari bersamaan dengan regimen kemoterapi untuk mengidentifikasi reaksi kanker payudara saya terhadap kombinasi pengobatan baru. Pada trial kedua, saya mendapat terapi proton dan bukan radiasi standar, untuk melihat apakah ini dapat mengurangi kerusakan pada jaringan sehat di sekitar jantung dan paru-paru. Penting untuk diingat bahwa tidak ada jaminan akan menerima pengobatan terbaik, namun setiap partisipasi mendorong kemajuan ilmiah yang bisa membantu generasi mendatang. Semua pasien di uji klinis berperan penting dalam riset perkembangan lebih lanjut di bidang ini.
Dari sakit ke harapan: Kisah Para Penyintas
Kisah Wormser pun menggugah. Pada tahun 2021, dia terdiagnosa kanker prostat setelah serangkaian tes, dan meski tiba-tiba merasakan ketidakpastian, dia memutuskan untuk berpartisipasi dalam uji klinis yang dipimpin oleh Dr. Rana McKay. Dia berbagi dengan panel bahwa setelah perawatan dan terapi yang dijalaninya, kini PSA-nya sudah tidak terdeteksi lagi. Hal ini membuktikan betapa pentingnya keikutsertaan dalam uji klinis untuk mendapatkan pengobatan terbaik yang dibutuhkan, sejalan dengan konteks baru dalam hidupnya. Semua kisah di event ini membuktikan betapa uji klinis sangat vital bagi mereka yang berjuang melawan berbagai jenis kanker, dan ikatan antara pasien dan dokter adalah sesuatu yang luar biasa.
Inspirasi dan Transformasi Setelah Pengalaman Kanker
Saya merasa tersentuh saat mendengarkan cerita-cerita dari sesama pasien lainnya. Ramez Eskander dan Rana McKay, moderasi acara, sama-sama menunjukkan betapa pentingnya diskusi ini untuk mengedukasi masyarakat. Emosi kami, bisa dibilang, menciptakan ikatan yang kuat di auditorium saat mendengar perjalanan hidup dan harapan kolaboratif. Salah satu hal paling menyentuh terjadi keesokan harinya ketika seorang pasien dengan kanker usus besar tahap empat menghubungi saya, mengungkapkan pandangannya yang baru tentang uji klinis serta perkembangannya yang lebih dekat dengan saudaranya. Saya tidak akan pernah melupakan perasaan bersyukur dan tekad untuk hidup sepenuhnya setelah apa yang saya lewati.
Di penghujung cerita, perjalanan saya yang sudah delapan tahun bebas kanker memberi saya pandangan baru tentang kehidupan. Setiap hari tidak lagi saya anggap remeh; berkat uji klinis, keluarga saya sering kali menyatakan rasa syukur. Uji klinis itu lebih dari sekedar pengobatan; itu memberi banyak di dalam hidup kami, dan setiap perjuangan, setiap harapan, semakin memperkuat tujuan saya untuk hidup sepenuhnya dan merayakan setiap momen dengan penuh kasih.