ANKTIVA Mendapatkan Persetujuan MHRA untuk Kanker Kandung Kemih di Inggris

Obat ANKTIVA yang mengaktifkan sel imun untuk kanker, dengan latar belakang biru dan elemen desain minimalis.
  • ANKTIVA menerima persetujuan MHRA setelah 47 bulan.
  • Ini adalah obat pertama dalam kelasnya untuk kanker kandung kemih.
  • ANKTIVA digabungkan dengan BCG untuk pasien tidak tanggap terhadap BCG.
  • Obat ini telah disetujui sebelumnya di AS sebagai Terapi Terobosan oleh FDA.
  • Sekitar 16.400 hingga 18.000 orang di Inggris didiagnosis setiap tahun.

Persetujuan yang Ditunggu untuk Obat Kanker Kandung Kemih

Persetujuan Sejarah untuk ANKTIVA di Inggris ANKTIVA, obat kanker kandung kemih yang pertama di kelasnya, baru saja menerima persetujuan dari MHRA di Inggris, setelah menunggu selama 47 bulan untuk data respon. Obat ini digunakan dalam kombinasi dengan Bacillus Calmette-Guérin (BCG) untuk pasien dengan kanker kandung kemih non-invasif dan tidak tanggap terhadap BCG. Ini adalah pencapaian penting karena ANKTIVA telah disetujui sebelumnya di Amerika Serikat dan kini menjadi bagian dari terapi kanker di luar Amerika.

Harapan Baru untuk Pasien Kanker

ANKTIVA Menawarkan Harapan Baru untuk Pasien Dalam konteks 16.400 hingga 18.000 diagnosis kanker kandung kemih non-invasif setiap tahunnya di Inggris, ANKTIVA bersama BCG memberikan harapan baru bagi mereka yang tidak merespons terapi BCG. Richard Adcock, CEO ImmunityBio, mengekspresikan kebanggaannya atas persetujuan ini dan mengindikasikan bahwa mereka sedang mengembangkan strategi pasar untuk memperkenalkan ANKTIVA di Inggris. Obat ini bekerja dengan cara merangsang aktivasi sel T dan sel pembunuh alami (NK), yang penting dalam mengatasi kanker.

Dengan persetujuan ANKTIVA plus BCG oleh MHRA, ImmunityBio berkomitmen untuk menawarkan solusi baru bagi pasien kanker kandung kemih di Inggris. Ini menunjukkan pentingnya perkembangan terapi imun dalam pengobatan kanker dan memberikan harapan kepada banyak pasien yang sebelumnya tidak memiliki banyak pilihan. Selain itu, langkah ini dapat mendorong penelitian lebih lanjut dan kemajuan di sektor kesehatan di Eropa.

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *