Terobosan Baru Mengatasi Resistensi Kemoterapi Kanker Ovarium

Ilustrasi struktur DNA berbentuk simpul dengan efek visual canggih, dominasi warna biru dan ungu.
  • Tim peneliti menemukan cara baru untuk melawan resistensi kemoterapi kanker ovarium.
  • Penelitian ini dilakukan oleh Imperial College London dan merangkai struktur DNA.
  • Penggunaan molekul pyridostatin menunjukkan pengurangan resistensi hingga enam kali lipat.

Temuan Baru untuk Mengatasi Resistensi Kanker Ovarium

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa cara baru dapat mengatasi resistensi kemoterapi pada kanker ovarium. Tim biokimia dan klinis di Imperial College London telah berhasil memetakan bagaimana DNA manusia membentuk struktur yang mirip simpul. Dengan menggunakan teknik genetik, mereka menemukan bahwa simpul-simpul ini dimanfaatkan oleh sel kanker ovarium untuk menghindari efek kemoterapi, dan dengan memblokir struktur simpul tersebut di laboratorium, peneliti mencatat pengurangan resistensi kemoterapi hingga hampir enam kali lipat.

Besar Harapan untuk Pasien Kanker Ovarium

Marco Di Antonio, profesor asosiasi di departemen kimia Imperial, menyatakan bahwa ini adalah kali pertama pendekatan tersebut digunakan melawan resistensi kemoterapi. Walaupun saat ini difokuskan pada kanker ovarium, mereka percaya teknik ini dapat diterapkan pada jenis kanker lainnya, meski belum ada eksperimen yang dilakukan. Kanker ovarium egen menjadi kondisi serius di mana lebih dari 7.500 perempuan di Inggris didiagnosis setiap tahunnya, dengan persentase resistensi terhadap terapi kemoterapi yang cukup tinggi setelah pengobatan awal.

Implikasi Penelitian dan Tantangan yang Ada

Melalui penelitian ini, tampak bahwa kanker ovarium mengalami resistensi bukan melalui mutasi genetik, melainkan melalui cara gen diemsekspresikan. Di Antonio dan timnya menggali lebih dalam mengenai ketergantungan kanker ovarium pada struktur simpul G-quadruplex ketika mengalami resistensi. Dengan penggunaan molekul pyridostatin, mereka menemukan bahwa molekul ini mampu mengembalikan tingkat ekspresi gen menjadi lebih mirip dengan kondisi sebelum munculnya resistensi kemoterapi.

Penelitian di Imperial College London membuka jalan menuju pemahaman yang lebih baik dalam mengatasi resistensi kemoterapi pada kanker ovarium. Dengan menemukan bahwa simpul G-quadruplex berperan penting dalam resistensi ini, peneliti memiliki harapan untuk mengembangkan terapi baru. Namun, tantangan untuk mengubah molekul ini menjadi obat yang siap diuji kepada pasien dan kemungkinan kembalinya resistensi perlu dijawab di riset mendatang.

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *