- Kepatuhan terhadap perawatan pencegahan penting bagi penyintas kanker payudara.
- Analisis dilakukan pada 777 penyintas yang menggunakan layanan komunitas kanker.
- Faktor usia, ras, dan kualitas hidup berdampak pada kepatuhan perawatan.
Pentingnya Perawatan Pencegahan untuk Penyintas Kanker Payudara
Perawatan pencegahan dan kepatuhan skrining sangat penting untuk pemantauan jangka panjang bagi penyintas kanker payudara. Ini tidak hanya membantu dalam deteksi kekambuhan, tetapi juga penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Rekomendasi termasuk pemeriksaan fisik rutin, mamogram, dan pap smear. Namun, ada kendala mengenai kepatuhan dari waktu ke waktu yang bisa diatasi oleh organisasi berbasis komunitas dengan memberikan informasi dan layanan dukungan, termasuk navigasi keterhubungan ke skrining.
Analisis Data Sekunder di Antara Penyintas Kanker
Dalam penelitian ini, kami melakukan analisis data sekunder di antara penyintas kanker payudara berjumlah 777 orang yang telah menghubungi organisasi kanker berbasis komunitas untuk sumber daya, termasuk kampanye navigasi pasien tanpa biaya. Hasil yang dilaporkan pasien dinilai setelah 30 hari, dan kami juga melihat kualitas rencana perawatan penyintas (SCP) serta kualitas hidup mereka. Skor indeks dibuat berdasarkan kepatuhan perempuan dalam menerima pemeriksaan fisik rutin, mamogram, dan pap smear pada interval yang direkomendasikan.
Temuan Hasil dan Kepatuhan Rekomendasi
Di antara para penyintas, 37% berusia ≤ 46 tahun, 19% non-Putih, 63% memiliki pasangan, dan 23% menilai kualitas hidup mereka sebagai baik/buruk. Sebanyak 47% diantaranya memiliki varian patogenik dalam BRCA. Penyedia layanan kesehatan yang merawat penyintas ini adalah dokter perawatan primer (53,6%) dan spesialis onkologi (46,4%). Hasil menunjukkan bahwa 66% mematuhi semua 3 rekomendasi untuk tindak lanjut, sementara 6% hanya mematuhi 1 rekomendasi. Rekomendasi yang paling dipatuhi adalah pemeriksaan fisik (97%), dan paling sedikit adalah pap smear (73%); 88% dari penyintas melaporkan mamogram setiap enam bulan. Di tingkat bivariasi, penyintas yang lebih muda (t, df = 4.59, 711, P <.001), non-Putih (t, df = –3.27, 267, P <.001), memiliki pasangan (t, df = 1.76, 54, P <.05), dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik (r = –.09, P <.01) menunjukkan kepatuhan yang lebih tinggi.
Navigasi Menuju Perawatan yang Sesuai dan Efisien
Kepatuhan terhadap pedoman perlindungan dan skrining dapat dicapai melalui dukungan organisasi berbasis komunitas. Rencana perawatan yang disesuaikan sangat penting untuk memperkuat perilaku kesehatan yang dapat menyelamatkan jiwa. Penelitian juga menunjukkan bahwa penyintas yang menerima ringkasan tertulis (56%) dari SCP, termasuk instruksi tindak lanjut (64%) dalam bentuk tertulis (45%), lebih mungkin untuk mematuhi (r = .05, P <.10). Dalam model regresi multivariat yang disesuaikan dengan status kemitraan dan kualitas SCP, penyintas yang lebih muda (B = 1.13, P <.001), yang non-Putih (B = 1.0, P <.01), dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik (B = .09, P <.05) memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi.
Kepatuhan terhadap perawatan pencegahan dan skrining di kalangan penyintas kanker payudara menjadi sangat penting untuk mendeteksi kekambuhan. Analisis menunjukkan bahwa faktor usia, etnis, dan kualitas hidup berperan besar dalam kepatuhan ini. Dukungan dari organisasi berbasis komunitas dan rencana perawatan yang tailor-made terbukti memperbaiki tindak lanjut kesehatan, dengan harapan meningkatkan kualitas hidup penyintas.