Kenaikan Drastis Kanker Gastrointestinal di Bawah 50 Tahun

Ilustrasi peningkatan kanker gastrointestinal pada orang di bawah 50 tahun, dengan tema kesehatan dan pola makan.
  • Kanker gastrointestinal menunjukkan kenaikan dramatis di bawah 50 tahun.
  • Kanker kolorektal paling umum di antara kanker gastrointestinal dini.
  • Faktor risiko seperti obesitas dan pola makan buruk berkontribusi.
  • Deteksi dini dianggap penting untuk meningkatkan prognosis.
  • Rekomendasi skrining usus besar dimulai pada usia 45 tahun.

Kenaikan Kanker Gastrointestinal di Bawah Usia 50 Tahun

Kenaikan dramatis kanker gastrointestinal pada individu di bawah 50 tahun menjadi perhatian serius. Sebuah tinjauan baru yang dipublikasikan dalam The Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa kanker gastrointestinal, termasuk kanker kolorektal, adalah jenis kanker yang berkembang dengan cepat di kalangan orang muda di AS. Kanker kolorektal, yang berkembang di usus besar atau rektum, tercatat sebagai kanker gastrointestinal dini paling umum di AS pada tahun 2022, dengan lebih dari 20,800 diagnosis. Ini mencerminkan perubahan yang sangat mencolok dalam pola kanker yang sebelumnya lebih banyak terjadi pada orang tua.

Faktor Risiko Patut Diperhatikan

Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, terdapat 2,689 diagnosis kanker lambung, diikuti dengan 2,657 diagnosis kanker pankreas dan 875 diagnosis kanker kerongkongan. Kebanyakan kanker gastrointestinal dini berhubungan dengan faktor risiko seperti obesitas, pola makan buruk, dan gaya hidup yang kurang aktif. Selain itu, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol juga menjadi faktor risiko. “Apa yang dilakukan atau dialami seseorang di masa kecil atau remaja mungkin menjadi penyebab mereka berisiko tinggi terkena kanker di usia muda,” ujar Dr. Kimmie Ng, salah satu penulis tinjauan, kepada NBC News.

Prognosis Pasien Perlu Diperbaiki

Hal menarik adalah bahwa, meskipun ada pemahaman yang lebih baik tentang faktor risiko yang dapat diubah, beberapa faktor seperti riwayat keluarga dan sindrom keturunan tetap ada di luar kendali pasien. Untuk orang yang menderita kanker kolorektal dini, kondisi seperti penyakit radang usus juga mungkin muncul. Para peneliti menyoroti dalam tinjauan tersebut bahwa prognosis bagi pasien dengan kanker gastrointestinal dini mirip atau lebih buruk dibandingkan dengan pasien kanker gastrointestinal yang terjadi kemudian. Ini jelas menunjukkan perlunya metode pencegahan dan deteksi dini yang lebih baik.

Kenaikan jumlah kanker gastrointestinal di bawah usia 50, terutama kanker kolorektal, menunjukkan perubahan dramatis dalam pola penyakit kanker. Meskipun ada risiko yang bisa diubah, faktor lain seperti riwayat keluarga juga berperan. Perlunya peningkatan dalam deteksi dini dan pemahaman terhadap kanker pada populasi muda ini sangat mendesak.

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *