Peningkatan Kanker GI Dini Perlu Penanganan Segera

Ilustrasi informasi kanker GI, dengan latar belakang gelombang dengan warna biru dan hijau.
  • Kanker gastrointestinal dini meningkat cepat di seluruh dunia.
  • Tinjauan dari Dana-Farber menunjukkan kebutuhan penyaringan yang mendesak.
  • Hanya 19,7% orang dewasa usia 45-49 mendapatkan skrining yang dianjurkan.
  • Tingkat insiden kanker kolorektal meningkat di kalangan pemuda.
  • Faktor gaya hidup berpengaruh besar terhadap kanker GI awal.

Kanker GI dini meningkat pesat di seluruh dunia

Kanker gastrointestinal (GI) yang muncul di awal kehidupan semakin meningkat dengan cepat di seluruh dunia, dan laporan terbaru mengungkapkan bahwa di AS, angka ini tumbuh lebih cepat dibandingkan jenis kanker dini lainnya, seperti kanker payudara. Dua tinjauan literatur dari Dana-Farber Cancer Institute menunjukkan bahwa kanker GI yang terdiagnosis pada individu di bawah usia 50 tahun, yang dikenal sebagai kanker GI awal, telah meroket. Penelitian terbaru ini memberi perhatian serius terhadap peningkatan insiden jenis kanker ini, yang meliputi kolorektal, lambung, esofagus, dan pankreas – meski kanker kolorektal menyumbang lebih dari setengah dari kasus yang terdeteksi di kalangan orang muda.

Kesenjangan dalam skrining kanker kolorektal

Selain kolorektal, kanker pankreas, lambung, dan esofagus juga menunjukkan lonjakan insiden yang meresahkan di kalangan orang-orang yang lebih muda. Dr. Kimmie Ng, penulis utama tinjauan ini dan direktur Young-Onset Colorectal Cancer Center di Dana-Farber, menekankan bahwa meskipun ada pedoman untuk skrining kanker kolorektal bagi individu berisiko rata-rata dimulai pada usia 45, kenyataannya hanya kurang dari 1 dari 5 orang dewasa di AS yang berusia 45 hingga 49 tahun yang telah menjalani skrining pada tahun 2021. Ini mencerminkan kesenjangan signifikan dalam upaya deteksi dini yang harus ditangani dengan serius.

Faktor risiko dan pendekatan treatment untuk kanker GI-dini

Kedua tinjauan menyepakati bahwa gaya hidup merupakan faktor kunci yang dapat mempengaruhi risiko penyakit ini. Faktor seperti obesitas, pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol sangat berkontribusi terhadap perkembangan kanker GI. Selain itu, ada juga faktor yang tidak dapat diubah seperti riwayat keluarga dan sindrom genetik. Peningkatan kesadaran tentang pentingnya pengujian genetik bagi pasien muda yang terdiagnosis kanker GI awal sangat crucial, karena dapat membantu dalam menentukan risiko familial dan membimbing pilihan pengobatan yang tepat.

Dua tinjauan terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam insiden kanker GI pada orang muda. Di saat yang sama, kesadaran tentang perlunya skrining dan pengujian genetik menjadi sangat urgent. Penelitian lebih lanjut dan peningkatan kesadaran masyarakat akan risiko ini sangat diharapkan untuk mengatasi masalah yang kian meningkat ini.

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *