Kanker paru-paru adalah kanker paling mematikan dengan deteksi yang sering terlambat. Robotic-assisted bronchoscopy memungkinkan diagnosis lebih cepat untuk nodul paru. Skrining diperluas untuk individu berisiko tinggi, namun stigma mengenai merokok menghambat banyak pasien. Kesadaran dan edukasi tentang skrining dini sangat penting.
Kanker paru-paru adalah kanker paling mematikan, mengklaim banyak nyawa dibandingkan kanker lainnya. Gejala yang tidak muncul pada awalnya membuat diagnosis seringkali terlambat. Hiren Mehta, MD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Florida, menyatakan, “Manfaat besar dari skrining kanker paru-paru adalah deteksi dini yang meningkatkan angka kelangsungan hidup.”
Dengan kemajuan teknologi, biopsi nodul paru yang sulit dijangkau kini bisa dilakukan dengan alat robotic. Robotic-assisted bronchoscopy (RAB) memungkinkan dokter mengakses area paru bagian periferal dengan akurasi tinggi, mempercepat proses diagnosis dan pengobatan.
Prosedur RAB dilakukan dengan bantuan anestesi umum, berlangsung satu hingga dua jam, di mana dokter menggunakan sistem robotic untuk mengambil sampel dari nodul. Metode ini menggabungkan kemampuan robot dengan bronkoskopi, memberikan pendekatan yang lebih efektif dalam diagnosis kanker paru.
Skrining kanker paru baru-baru ini diperluas oleh US Preventive Services Task Force untuk mencakup individu berusia 50 hingga 80 tahun dengan sejarah merokok yang signifikan. Pengalaman screening ini penting terutama bagi komunitas yang berisiko tinggi, termasuk masyarakat kulit hitam dan coklat.
Di UF Health, stigma yang mengaitkan kanker paru dengan merokok seringkali membuat pasien enggan untuk menjalani skrining. “Pasien kadang merasa mereka bertanggung jawab, yang membuat mereka ragu untuk menjalani screening,” tutur Dr. Mehta. Unit Antar Spesialis di UF Health memberikan perawatan komprehensif dan dukungan untuk berhenti merokok.
Meskipun merokok adalah penyebab utama kanker paru, masih ada faktor risiko lain yang berkontribusi. Sekitar 10% hingga 20% orang yang menderita kanker paru tidak pernah merokok. Meningkatkan kesadaran dan akses untuk skrining dini sangat penting untuk meningkatkan peluang penyembuhan.
Kanker paru-paru merupakan masalah kesehatan yang mendesak, mengingat tingginya angka kematian yang disebabkan olehnya. Skrining dini terbukti mampu menyelamatkan nyawa dengan mendeteksi kanker lebih awal. Dengan kemajuan teknologi, prosedur seperti robotic-assisted bronchoscopy meningkatkan presisi dan akurasi dalam diagnosis nodul paru, sehingga mengurangi waktu tunggu bagi pasien dan mengurangi kecemasan yang dialami.
Dengan kemajuan dalam teknologi diagnostik seperti RAB, proses deteksi kanker paru-paru kini menjadi lebih cepat dan lebih akurat. Penyebaran informasi tentang pentingnya skrining, terutama di komunitas berisiko, dapat meningkatkan angka deteksi dini. Mengurangi stigma yang ada sekitar kanker paru dapat mendorong lebih banyak individu untuk mencari penanganan yang tepat.
Sumber Asli: ufhealth.org