Kanker kolorektal adalah kanker ketiga paling umum di AS. Angka kematian menurun berkat deteksi dini dan pengobatan baru. MSK membuat inovasi khusus untuk pasien muda dan menawarkan metode pengobatan modern seperti operasi robotic dan imunoterapi. Penelitian klinis di MSK memungkinkan pasien mengakses terapi terbaru, memperkuat posisi MSK dalam pengobatan kanker.
Kanker kolorektal, yang mencakup kanker usus besar dan rektum, merupakan jenis kanker ketiga paling umum di AS. Berita positif muncul dengan penurunan insiden dan kematian akibat kanker kolorektal. American Cancer Society melaporkan bahwa angka kematian menurun 1,2% per tahun, berkat deteksi dini dan kemajuan dalam pengobatan yang banyak dikembangkan di Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK). Namun, terdapat peningkatan kasus kanker kolorektal di bawah usia 50, mendorong MSK untuk mendirikan Center for Young Onset Colorectal and Gastrointestinal Cancer yang pertama di dunia.
Spesialis kanker di MSK meningkatkan pendekatan pengobatan, berfokus pada perawatan yang lebih dipersonalisasi. Kolorektal bedah Julio Garcia-Aguilar menyatakan bahwa pengobatan dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien sambil berupaya mendapatkan hasil penyembuhan yang maksimal. Ini termasuk penggunaan radiasi lebih sedikit, minimalisasi operasi, dan kadang-kadang pengobatan imunoterapi saja.
MSK mengembangkan terapi yang lebih spesifik untuk kanker kolorektal akibat mutasi KRAS-G12C. Kombinasi obat baru, adagrasib, dan cetuximab, memberikan harapan baru bagi pasien dengan kanker kolorektal lanjut dan sudah mendapatkan persetujuan dari FDA. Sebanyak 4% kanker kolorektal asalnya berkaitan dengan mutasi ini, yang terdeteksi lewat pengujian gen tumor.
Kemajuan bedah di MSK menggunakan teknik bedah robotic, yang memungkinkan operasi dengan sedikit sayatan, mengurangi rasa sakit dan risiko infeksi. Saat ini, sekitar 50% operasi kanker kolorektal di MSK dilakukan dengan teknik robotic, di mana 700 prosedur telah dilakukan pada 2023. Selain itu, pendekatan ‘watch and wait’ untuk kanker rektum menghindari kebutuhan operasi, dengan memantau tumor setelah diberikan kemoterapi dan radioterapi.
MSK juga menghindari radiasi bagi sebagian pasien. Dalam penelitian, mereka menemukan bahwa kemoterapi FOLFOX lebih efektif tanpa perlu radiasi praoperasi. Keberhasilan metode ini meningkatkan kualitas hidup dengan meminimalkan kehilangan fungsi seksual dan kesuburan. Dalam kasus kanker rektum tertentu, terapi imunoterapi juga menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan 100% dari lebih 40 peserta penelitian mengalami pengurangan tumor tanpa operasi.
MSK berkomitmen untuk mengatasi risiko kanker kolorektal yang diwarisi, menawarkan program pemantauan untuk sindrom Lynch. Untuk kanker kolorektal stadium 4, pilihan pengobatan termasuk operasi, kemoterapi, dan imunoterapi. MSK sangat terampil dalam mengirimkan kemoterapi langsung ke hati, meningkatkan harapan hidup pasien kanker kolorektal lanjut.
MSK memiliki salah satu program penelitian klinis terbesar di AS, memberi pasien akses kepada terapi investigasi terbaru. Penelitian saat ini termasuk vaksin kanker untuk kanker kolorektal dan pankreas dengan mutasi KRAS tertentu, menunjukkan hasil awal yang menjanjikan. Menurut Dr. Garcia-Aguilar, MSK menawarkan pendekatan yang unik dan penuh perhatian dalam perawatan kanker kolorektal, dengan penekanan pada personalisasi dan inovasi dalam pengobatan.
Dengan kemajuan signifikan dalam pengobatan kanker kolorektal, MSK berperan penting dalam mengurangi kematian akibat penyakit ini. Mereka fokus pada pendekatan individual dan inovatif, menggunakan teknologi mutakhir dan riset terkini untuk meningkatkan hasil pengobatan. Dengan program unik untuk pasien kanker muda dan metode baru seperti operasi robotik serta imunoterapi, MSK menjadi pilihan terdepan untuk perawatan kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.mskcc.org