Iowa, sebagai penghasil jagung terbesar di AS, memiliki angka kanker tertinggi kedua di negara. Laporan menyatakan bahwa penggunaan nitrat dalam pertanian dapat berkontribusi pada peningkatan risiko kanker. Upaya pengurangan pencemaran air dan rotasi tanaman sedang dilakukan untuk meminimalkan dampak kesehatan. Meskipun jumlah kanker baru terus meningkat, jumlah penyintas juga tumbuh, dan edukasi mengenai kesehatan sangat diharapkan.
Iowa, penghasil jagung terbesar di AS, memiliki tingkat kanker tertinggi kedua di negara ini, menurut laporan dari Iowa Cancer Registry. Laporan ini mengangkat pertanyaan mengenai pengaruh nitrat dari industri pertanian terhadap angka kanker. Di Iowa, angka kanker baru terus meningkat, dengan kanker payudara di angka 13,9%, kanker prostat 13,7%, dan kanker paru-paru 12,1%. Aspek-aspek seperti konsumsi alkohol dan faktor lingkungan juga turut memengaruhi risiko kanker.
Meskipun laporan sebelumnya fokus pada alkohol sebagai faktor karsinogen, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Iowa berada di urutan keempat untuk tingkat binge drinking di negara ini. Di sisi lain, praktik pertanian, seperti pemakaian nitrogen berlebihan, juga menjadi pokok bahasan, dimana nitrat dapat mencemari air minum dan berpotensi menjadi penyebab kanker.
David Cwiertny dari Center for Health Effects of Environmental Contamination menjelaskan bahwa penggunaan nitrogen dalam pertanian, seperti amonia anhidrat, dapat mencemari sumber air. Penelitian menunjukkan keterkaitan antara tingkat nitrat dalam air dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker kolorektal. Sekitar satu juta penduduk Iowa mungkin mengonsumsi air dengan level nitrat yang lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan.
Batasan nitrat yang ditetapkan sejak 1962 belum berubah, dan upaya pengurangan nitrat di air sedang dilakukan melalui strategi pengurangan nutrisi Iowa. Salah satunya adalah rotasi tanaman yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Penambahan keragaman tanaman akan meningkatkan ketahanan sistem pertanian dan juga meningkatkan kesehatan tanah.
Meskipun upaya tersebut dilakukan, perkiraan jumlah kanker baru di Iowa meningkat, dengan diperkirakan 21.200 kasus baru pada tahun 2025. Namun, jumlah penyintas kanker juga meningkat, dengan 171.535 penyintas yang terdaftar saat ini.
Robert Kruse, direksi medis di Iowa Department of Health and Human Services, mendorong warga Iowa untuk melakukan skrining dan mengakses sumber daya kesehatan bagi mereka yang selamat dari kanker, serta untuk bekerja sama dalam menciptakan perubahan positif. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat dapat membantu masyarakat Iowans.
Laporan ini menyoroti tingginya angka kanker di Iowa serta kebutuhan mendesak untuk penelitian lebih lanjut mengenai peran pertanian dan pencemaran di daerah tersebut. Sektor pertanian, khususnya penggunaan nitrat, diakui sebagai faktor yang mungkin berkontribusi terhadap risiko kanker. Masyarakat, peneliti, dan profesional kesehatan perlu berkolaborasi untuk memahami dan mengatasi masalah ini. Tindakan preventif dan edukasi sangat penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Sumber Asli: dailyiowan.com