Metformin, obat diabetes, dapat mengurangi risiko karsinoma sel basal dan mungkin juga berperan dalam mengurangi karsinoma sel skuamosa, meskipun hasilnya bervariasi di antara populasi. Efek samping seperti mual dan potensi risiko serius seperti asidosis laktat perlu dipertimbangkan. Diskusi dengan dokter dianjurkan bagi mereka dengan riwayat kanker kulit.
Obat diabetes, metformin, yang biasanya digunakan untuk mengelola diabetes tipe 2, telah menunjukkan potensi untuk mengurangi risiko beberapa jenis kanker kulit. Sebuah studi retrospektif yang dipublikasikan dalam Journal of Drugs in Dermatology mengeksplorasi bagaimana metformin dapat mempengaruhi risiko kanker kulit non-melanoma, khususnya karsinoma sel basal (BCC) dan karsinoma sel skuamosa (SCC). Penelitian ini menggunakan data dari database penelitian All of Us, yang berisi informasi kesehatan dari berbagai peserta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metformin mampu mengurangi risiko karsinoma sel basal di semua kelompok jenis kelamin dan etnis. Namun, untuk pasien karsinoma sel skuamosa, hasilnya bervariasi; meskipun beberapa pengguna metformin menunjukkan risiko yang lebih rendah, pengurangan tersebut tidak signifikan di antara pasien Afrika-Amerika. Ini menandakan bahwa manfaat perlindungan metformin terhadap kanker kulit non-melanoma mungkin berbeda berdasarkan populasi.
Meskipun metformin dikhususkan untuk mengelola diabetes, efeknya terhadap kanker kulit masih perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa metformin mungkin memiliki efek anti-inflamasi, yang bisa mengurangi risiko kanker kulit, tetapi hal ini belum dipastikan. Mengingat kemungkinan efek samping metformin, seperti mual dan diare, itu umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang, meskipun efek yang lebih serius, seperti asidosis laktat, dapat terjadi pada individu dengan faktor risiko tertentu.
Dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menentukan mekanisme pasti yang memungkinkan metformin mengurangi risiko kanker kulit. Disarankan agar mereka dengan riwayat kanker kulit yang berulang dan kadar gula darah tinggi membahas penggunaan metformin dengan dokter. Untuk pertanyaan lebih lanjut, bisa mengikuti akun media sosial @SkinTypeSolutions atau mengunjungi LeslieBaumannMD.com.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa metformin, obat yang biasa digunakan untuk diabetes tipe 2, mungkin dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker kulit. Meskipun hasilnya positif untuk karsinoma sel basal, efeknya bervariasi untuk karsinoma sel skuamosa, terutama di kalangan pasien Afrika-Amerika. Meski manfaat dan mekanismenya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, diskusi dengan dokter sangat disarankan bagi yang memiliki riwayat kanker kulit dan diabetes.
Sumber Asli: www.miamiherald.com