Laporan CDC baru menunjukkan bahwa vaksin HPV telah mengurangi lesi prakanker hingga 80% pada wanita usia 20-24 tahun dari 2008-2022. HPV adalah infeksi umum yang dapat menyebabkan kanker serviks. Litigasi terkait vaksin HPV oleh Robert F. Kennedy Jr. mendapat perhatian, menggugah kepercayaan orang tua untuk mendukung vaksinasi anak.
Laporan pemerintah baru menunjukkan bahwa vaksin HPV efektif dalam mencegah kanker serviks di kalangan wanita muda. Dari tahun 2008 hingga 2022, terjadi penurunan sekitar 80% pada lesi prakanker di antara wanita berusia 20 hingga 24 tahun yang menjalani skrining kanker serviks. Ini adalah hasil yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Human Papillomavirus (HPV) adalah infeksi umum yang ditularkan melalui hubungan seksual, dan banyak infeksi HPV yang sembuh tanpa gejala. Namun, beberapa dapat berkembang menjadi kanker, dengan sekitar 37.000 kasus per tahun di AS. Vaksin HPV telah direkomendasikan di AS sejak tahun 2006 untuk perempuan dan tahun 2011 untuk laki-laki.
Jane Montealegre dari MD Anderson Cancer Center menganggap penurunan tersebut sebagai hal yang dramatis, berkat meningkatnya penggunaan vaksin HPV yang aman dan efektif. Dia menekankan bahwa ini harus meyakinkan orang tua untuk memberi vaksinasi terhadap HPV bagi anak-anak mereka, yang penting untuk pencegahan kanker.
Laporan CDC menegaskan efektivitas vaksin HPV dalam menurunkan tingkat lesi prakanker di kalangan wanita muda, dengan penurunan 80% sejak 2008. Penemuan ini menunjang pentingnya vaksinasi sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Vaksinasi HPV, diharapkan, dapat mengurangi angka kejadian kanker di AS dan negara lain. Kennedy, yang memiliki catatan kontroversial mengenai vaksin HPV, mengumumkan niatnya untuk memberi keuntungan dari litigasi kepada anggota keluarga yang tidak bergantung. Dukungan untuk vaksinasi berlanjut tumbuh di kalangan peneliti kesehatan dan orang tua.
Sumber Asli: www.independent.co.uk