Dr. Alexander Spira membahas PAPILLON, uji klinis terkait amivantamab untuk NSCLC dengan mutasi exon 20 EGFR, yang menunjukkan peningkatan dalam kelangsungan hidup bebas progresi. Penelitian ini mengeksplorasi efektivitas obat pada pasien dengan mutasi p53 dan kadar DNA tumor sirkulasi positif, untuk memperbaiki opsi perawatan di kelompok dengan prognosis buruk.
Dr. Alexander Spira, direktur Virginia Cancer Specialists Research Institute, membahas tentang uji klinis PAPILLON (NCT04538664) yang meneliti penggunaan amivantamab-vmjw (Rybrevant) untuk penderita kanker paru sel non-kecil (NSCLC) dengan mutasi penyisipan exon 20 EGFR. Setelah persetujuan FDA pada Maret 2024, riset ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) ketika amivantamab dikombinasikan dengan carboplatin dan pemetrexed dibandingkan dengan pengobatan standar.
Uji coba PAPILLON adalah tindak lanjut dari studi sebelumnya yang berhasil menunjukkan efektivitas amivantamab pada pasien dengan mutasi exon 20. Penelitian ini berfokus pada dampak amivantamab pada pasien diagnosis awal untuk mengetahui perbaikan hasil pengobatan. Uji klinis ini meneliti efek pada kelompok dengan faktor prognostik negatif, yaitu mutasi p53 dan positif DNA tumor sirkulasi.
Penelitian ini, yang dipresentasikan di WCLC, ingin mencari tahu pada kelompok pasien dengan karakteristik negatif apakah pengobatan dengan amivantamab tetap efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan data lebih lanjut mengenai keamanan dan efektivitas terapi ini pada populasi pasien yang dianggap “buruk” dari segi genetik.
Studi PAPILLON menunjukkan bahwa amivantamab efektif untuk pasien dengan mutasi exon 20 EGFR pada kanker paru. Penelitian ini membantu mengidentifikasi respons terhadap terapi di antara pasien dengan profil genetik bermasalah. Temuan ini membantu mengarahkan pengobatan untuk pasien dengan prognosis buruk dan menekankan pentingnya pemantauan menggunakan DNA tumor sirkulasi.
Sumber Asli: www.targetedonc.com