Gabungan pemindaian PET/MRI lebih efektif dalam mendeteksi kanker prostat dibandingkan masing-masing teknik secara individual. Penelitian ini melibatkan analisis awal 23 pasien dan menunjukkan akurasi yang lebih tinggi pada pasien dengan risiko tinggi. Temuan menunjukkan potensi untuk meningkatkan sensitivitas deteksi kanker.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa pemisahan PET/MRI lebih efektif dibandingkan dengan masing-masing teknik sendiri dalam mendeteksi kanker prostat pada pasien dengan risiko tinggi yang dicurigai menderita penyakit ini. Hasil ini diperoleh dari analisis awal 23 pasien dalam uji klinis yang masih berlangsung, menurut Dr. Giorgio Brembilla dari IRCCS San Raffaele Scientific Institute di Milan, Italia. “Data awal kami mengonfirmasi potensi peningkatan sensitivitas dari penggunaan gabungan PSMA PET dan MRI dibandingkan dengan masing-masing modalitas,” ucapnya.
Dalam diagnosis kanker prostat, penggunaan mpMRI secara luas dapat mengurangi kebutuhan biopsi invasif hingga 30%. Namun, mpMRI dapat melewatkan sekitar 10% kasus, terutama pada pasien dengan penyakit tingkat rendah. Sebaliknya, PSMA PET menggunakan radiotracer untuk mendeteksi kanker yang diekspresikan melalui protein PSMA oleh sel kanker. Petugas medis menginterpretasikan gambar dari masing-masing metode dan membandingkan akurasi terhadap hasil biopsi.
Dalam studi ini, pemindaian PET/MRI mendeteksi 29 lesi pada 18 pasien, sedangkan mpMRI menemukan 31 lesi dan PSMA-PET menemukan 26 lesi. Dari hasil biopsi, 21 lesi pada PET/MRI adalah positif sejati, dibandingkan dengan 18 pada mpMRI dan 19 pada PSMA-PET. Analisis menunjukkan sensitivitas 100% untuk PET/MRI, sedangkan mpMRI dan PSMA-PET masing-masing memiliki sensitivitas 92%.
Adapun batasan dari penelitian ini mencakup jumlah pasien yang masih kecil dan perlunya kesepakatan tentang cara melaporkan penemuan PSMA-PET secara konsisten. Uji coba ini masih berlangsung dan akan melibatkan 167 pasien. “Kombinasi PSMA-PET dan MRI dapat meningkatkan deteksi kanker yang signifikan secara klinis pada pasien dengan risiko tinggi,” tegas Brembilla.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gabungan PET/MRI lebih efektif dalam mendeteksi kanker prostat dibandingkan dengan metode terpisah. Dengan sensitivitas 100%, metode ini dapat meningkatkan akurasi deteksi dan mengurangi biopsi invasif. Meskipun masih ada batasan, temuan ini menjanjikan untuk diagnosis kanker prostat lebih lanjut.
Sumber Asli: www.auntminnie.com