Kanker serviks dapat dicegah dengan skrining rutin dan vaksin HPV. Tes penting termasuk tes HPV dan Pap smear, dimulai pada usia 21. Senarai opsi tersedia untuk skrining sesuai usia. Vaksinasi dianjurkan bagi remaja hingga usia 26 dan tetap diperiksa meski sudah divaksin.
Penyakit kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan tes skrining secara rutin, dimulai sejak usia 21 tahun. Dua tes yang dapat dilakukan adalah tes HPV dan Pap smear.
Tes HPV mendeteksi virus penyebab perubahan sel di serviks, sementara tes Pap mencari kemungkinan perubahan sel yang bisa menjadi kanker jika tidak diobati. Diskusikan dengan dokter untuk memahami pilihan tes yang tepat.
Ayanna memutuskan untuk mengambil tindakan setelah sel-sel pra kanker terdeteksi dalam tes Pap. Dia membagikan pengalamannya di sebuah video yang dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan skrining.
Kepada orang dewasa usia 30-65 tahun, ada tiga opsi skrining: hanya tes HPV, kombinasi tes HPV dan Pap, atau hanya tes Pap. Jika hasilnya normal, tes hanya diperlukan setiap 3 atau 5 tahun tergantung jenis tes yang dilakukan.
Orang yang berusia lebih dari 65 tahun mungkin tidak memerlukan tes lebih lanjut jika telah memiliki hasil normal berturut-turut dan tidak pernah mengalami pra kanker. Jika pernah menjalani histerektomi total untuk kondisi non-kanker, skrining juga bisa dihentikan.
Vaksin HPV mencegah infeksi jenis virus yang sering menyebabkan kanker serviks. Diberikan mulai usia 11 hingga 12 tahun dan maksimum hingga 26 tahun untuk yang belum divaksin. Vaksin ini paling efektif sebelum terpapar virus.
Meskipun telah divaksin, tidak ada pengganti untuk skrining kanker serviks yang berkala. Video inspiratif menunjukkan betapa pentingnya skrining untuk membantu deteksi dini.
Kanker serviks bisa dicegah dengan skrining yang teratur dan vaksin HPV. Tes HPV dan Pap smear adalah dua alat penting dalam mendeteksi potensi kanker lebih awal. Berbagai pilihan skrining tersedia sesuai usia, serta perlunya vaksinasi untuk memberikan perlindungan lebih. Melalui pengalaman individu, pentingnya mengambil langkah proaktif untuk kesehatan serviks ditekankan.
Sumber Asli: www.cdc.gov