– Setiap dua menit, diagnosa kanker paru-paru terjadi di AS. – Angka kematian harian mencapai 361 orang. – Tingkat kelangsungan hidup meningkat 26% menjadi 28,4%. – Skrining kanker paru-paru penting dan cakupannya masih rendah (16%). – Disparitas rasial mempengaruhi hasil pengobatan kanker paru-paru.
Sekitar setiap dua menit, seseorang di AS didiagnosis kanker paru-paru, dengan lebih dari 361 kematian harian akibat penyakit ini. Namun, semakin banyak orang yang selamat dari kanker paru-paru, dengan tingkat kelangsungan hidup meningkat 26% menjadi 28,4% dalam lima tahun terakhir. Laporan ini juga menyoroti pentingnya skrining kanker paru-paru untuk deteksi dini, kemajuan penelitian yang menjanjikan, dan cakupan pengujian biomarker oleh asuransi untuk menentukan pilihan pengobatan. Laporan ini menunjukkan bahwa hanya 16% dari populasi yang memenuhi syarat yang menjalani skrining pada 2022. Laporan “State of Lung Cancer” menganalisis beban kanker paru-paru berdasarkan ras dan etnis, menunjukkan orang kulit berwarna memiliki hasil lebih buruk dalam pengobatan dan kelangsungan hidup. Penekanan dari American Lung Association adalah mengatasi kanker paru-paru melalui kebijakan publik, kesadaran akan skrining, dan penelitian. Meskipun ada kemajuan dalam pengobatan, akses ke pengobatan dan skrining bervariasi antar negara bagian. Upaya pencegahan penting meliputi pengujian radon, perlindungan udara bersih, dan pengurangan penggunaan tembakau. Kanker paru-paru memiliki salah satu tingkat kelangsungan hidup lima tahun terendah, 28.4%, dengan hanya 27,4% kasus terdiagnosis dini. Tingkat perawatan bedah nasional adalah 20,7%, dengan banyak kasus yang tidak menerima pengobatan. Pengujian biomarker sangat penting untuk mengidentifikasi pilihan pengobatan terbaik bagi pasien. Namun, cakupan pengujian ini sangat bervariasi antar negara bagian. Skrining kanker paru-paru dapat mengurangi angka kematian hingga 20% dengan deteksi dini melalui CT scan berdaya rendah. Meskipun ada rekomendasi untuk memperluas kriteria skrining, tingkat skrining masih rendah, dengan Rhode Island mencapai 28,6% dan Wyoming terburuk di 8,6%. Laporan ini juga menggarisbawahi faktor risiko seperti penggunaan tembakau, paparan radon, dan polusi udara yang perlu ditangani untuk mengurangi insiden kanker paru-paru. Laporan ini akan menjadi dasar untuk data masa depan yang menunjukkan perkembangan dalam dukungan skrining dan pengujian biomarker. American Lung Association mengajak masyarakat luas untuk berpartisipasi dalam upaya mengatasi kanker paru-paru dengan mendukung pengujian biomarker tersebut.
Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian akibat kanker di AS, dengan angka diagnosis dan kematian yang signifikan setiap tahun. Meski ada kemajuan dalam pengobatan dan peningkatan tingkat kelangsungan hidup, diagnosa dini dan akses perawatan masih rendah. Terutama di kalangan kelompok minoritas, ketidaksetaraan dalam perawatan memperparah permasalahan. Strategi pencegahan melalui pengurangan faktor risiko seperti tembakau, radon, dan polusi udara menjadi fokus utama dalam laporan ini.
Laporan “State of Lung Cancer” menunjukkan bahwa meski ada kemajuan dalam kelangsungan hidup kanker paru-paru, masih banyak tantangan yang perlu diatasi, termasuk rendahnya tingkat skrining dan disparitas ras. Penting untuk memperluas akses kepada skrining dan pengobatan untuk mengurangi beban kanker ini. Upaya kolektif diperlukan untuk meningkatkan kesadaran, akses pengobatan, dan kebijakan yang mendukung pengujian biomarker untuk meningkatkan hasil bagi semua pasien.
Sumber Asli: www.lung.org