HPV lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita dan dapat menyebabkan berbagai kanker, namun banyak orang yang tidak mengetahui informasi ini. Survei menunjukkan rendahnya pengetahuan tentang HPV, dengan vaksin yang dapat mencegah hingga 90% kanker serviks. Kasus kanker orofaringeal meningkat cepat, menekankan perlunya vaksinasi dan kesadaran publik yang lebih baik.
Human papillomavirus (HPV) lebih umum di antara pria daripada wanita dan dapat menyebabkan jenis kanker lainnya, seperti kanker orofaringeal. Sebuah survei oleh The Ohio State University Comprehensive Cancer Center menunjukkan bahwa banyak orang tidak mengetahui fakta ini. Hasil survei mengungkapkan kurangnya pengetahuan publik tentang HPV dan risikonya terhadap kanker, yang dapat menyebabkan risiko tidak perlu untuk kanker yang dapat dicegah.
Empat puluh lima persen responden tidak tahu jika HPV terkait dengan kanker selain kanker serviks. Walaupun menjadi faktor risiko utama untuk kanker serviks, HPV juga berhubungan dengan meningkatnya kasus kanker tenggorokan dan anus. Keduapuluh dua persen percaya HPV lebih umum pada wanita, namun kenyataannya virus ini lebih umum di pria. Empat puluh persen mengira terinfeksi HPV berarti akan menunjukkan gejala, sementara sebenarnya banyak yang tidak memiliki gejala sebelum kanker berkembang.
Vaksin HPV yang efektif dalam mencegah infeksi tersedia untuk anak-anak dan dewasa hingga usia 45 tahun, tetapi kesadaran rendah mengenai manfaat vaksin ini menghalangi pencegahan kanker. CDC memperkirakan bahwa vaksinasi tepat waktu dapat mencegah hingga 90% kasus kanker serviks; anggota yang divaksin juga lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Saat ini, sekitar 42 juta orang terinfeksi HPV, dan virus ini menyebar melalui kontak seksual.
Masing-masing kanker orofaringeal (kanker amandel dan dasar lidah) terus meningkat, dengan asumsi menjadi salah satu dari tiga jenis kanker teratas di antara pria paruh baya di AS pada tahun 2045. Paparan HPV dapat memicu perubahan genetik yang berlanjut hingga bertahun-tahun sebelum kanker terdiagnosis, sementara tidak ada pengobatan untuk infeksi HPV setelah terpapar. Ini menjadikan vaksinasi sebagai langkah pencegahan yang krusial.
HPV lebih banyak terjadi pada pria, namun banyak yang tidak menyadari fakta ini, menyebabkannya dapat menularkan virus tanpa diketahui. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi, mitigasi risiko kanker, tetapi kesadaran publik masih rendah. Penting bagi program vaksinasi untuk ditingkatkan, terutama di kalangan pria.
Sumber Asli: www.news-medical.net