Proyek Stand Up To Cancer sedang mengembangkan lollipop sebagai alat diagnosis kanker mulut menggunakan hidrogel yang dapat mendeteksi protein tumor dari saliva. Dana sebesar £350.000 akan digunakan untuk mempercepat waktu pengujian, berharap dapat mengurangi waktu dari 12 jam menjadi 10 menit. Metode ini menawarkan alternatif yang tidak invasif dibandingkan biopsi tradisional, sesuai harapan pasien dan efektivitas diagnosis.
Proyek baru yang didanai oleh Stand Up To Cancer (SU2C) sedang mengembangkan metode diagnosis kanker mulut yang inovatif menggunakan ‘lollipop’. Dr. Ruchi Gupta dan timnya di Universitas Birmingham telah menerima dana sebesar £350.000 untuk menciptakan hidrogel yang dapat mendeteksi tanda-tanda kanker mulut dari saliva dengan cepat dan tidak invasif, menggantikan metode biopsi yang menyakitkan.
Hidrogel ini bekerja dengan memisahkan protein kecil dari sampel cair. Ia berfungsi seperti jaring yang dapat menangkap protein kanker yang tidak ditemukan pada sel mulut normal. Dengan mendeteksi protein tersebut sejak awal, kanker mulut dapat terdiagnosis lebih cepat, sehingga meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan.
Selain menarik, hidrogel ini dapat dibentuk untuk ‘menangkap’ protein-sinyal dari saliva. Proses pengujian akan melibatkan sinar cahaya tertentu untuk melepaskan protein yang terperangkap dalam hidrogel untuk diuji. Walau saat ini proses pengujian memakan waktu hingga 12 jam, dengan dana baru ini, tim akan berusaha menguranginya menjadi 10 menit.
Faye Bishop, yang pernah mengalami kanker lidah, mengungkapkan harapannya terhadap metode baru ini, “Saya pikir ide lollipop sangat brilian karena akan jauh lebih mudah bagi orang-orang.”
Meski ini adalah pendekatan baru untuk kanker mulut, peneliti juga melihat potensi penggunaan hidrogel untuk kanker lainnya dengan sinyal biomarker yang sama. Dr. Gupta menyatakan, “Kami sangat antusias untuk memulai fase berikutnya dari proyek ini.”
Dana yang diberikan akan membantu tim Dr. Gupta dalam menjelajahi lebih jauh cara diagnose kanker, bukan hanya dibatasi pada kanker mulut, tetapi juga bentuk kanker lainnya yang dapat di deteksi melalui urinalisis dan metode non-invasif lainnya.
Inovasi berupa lollipop untuk diagnosis kanker mulut menunjukkan harapan baru bagi metode diagnosis yang lebih manusiawi. Dengan potensi mendeteksi kanker lebih dini, metode ini akan lebih nyaman bagi pasien dan dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan. Proyek ini juga menunjukkan dukungan kolaboratif yang kuat dalam inovasi medis untuk masa depan yang lebih baik dalam penanganan kanker.
Sumber Asli: news.cancerresearchuk.org