Tingkat skrining kanker serviks di AS pada 2023 masih di bawah level sebelum pandemi. Skrining kanker payudara dan kolorektal mengalami pemulihan, tetapi skrining serviks menghadapi penurunan 14%. Penurunan ini menunjukkan tren darurat yang memerlukan perhatian dalam meningkatkan pengetahuan dan akses bagi pasien untuk menghindari diagnosis kanker tahap lanjut.
Tingkat skrining kanker serviks di AS pada tahun 2023 masih di bawah level sebelum pandemi, berdasarkan data survei baru. Meskipun skrining kanker payudara dan kolorektal kembali pulih setelah penurunan selama pandemi, skrining kanker serviks mengalami penurunan 14%. Hal ini menunjukkan adanya “tren yang mengkhawatirkan” karena diagnosis tahap awal terus menurun hingga tahun 2021.
Penurunan ini dikaitkan dengan kurangnya pengetahuan pasien dan rekomendasi dari klinisi terkait skrining kanker serviks. Dampak pandemi COVID-19 menyebabkan penundaan skrining kanker, yang mengarah pada lebih sedikit diagnosis kanker tahap awal dan peningkatan kanker tahap lanjut. Untuk mencegah pergeseran lebih jauh ke arah diagnosis tahap lanjut, penurunan dalam skrining kanker serviks harus ditangani secara serius.
Studi ini menggunakan data dari National Health Interview Survey (NHIS) untuk mengukur prevalensi skrining dari 2019 hingga 2023. Ditemukan bahwa, skrining kanker serviks di 2019 adalah 46,8%, menurun menjadi 40,4% pada 2021, dan 40,9% pada 2023. Sebagai perbandingan, skrining kanker payudara meningkat dari 56,9% pada 2021 menjadi 64,9% pada 2023. Jumlah individu yang layak untuk skrining kanker serviks terus berada di tingkat rendah.
Hasil menunjukkan bahwa skrining kolorektal meningkat signifikan di antara lulusan perguruan tinggi, tetapi tidak ada perubahan signifikan bagi mereka dengan pendidikan SMA atau kurang. Skrining kanker payudara menunjukkan peningkatan yang lebih baik dan sudah melewati level sebelum pandemi di semua kelompok pendidikan. Penulis menyadari beberapa batasan pada studi ini, termasuk penurunan tingkat respons survei dan data yang tidak membedakan antara kolonoskopi untuk skrining atau diagnosis.
Tingkat skrining kanker serviks di AS menunjukkan penurunan yang signifikan, sementara skrining kanker payudara dan kolorektal mengalami pemulihan. Hal ini mengindikasikan ketidaksetaraan akses dan pengetahuan pasien terkait skrining kanker. Intervensi yang tepat harus dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan skrining, terutama untuk kanker serviks, demi mencegah diagnosis tahap lanjut di masa mendatang.
Sumber Asli: www.medpagetoday.com