Penelitian baru mengintegrasikan terapi fotodinamik dengan antibiotik untuk mengatasi bakteri dalam tumor, memperkuat efektivitas vaksin kanker in situ. Penemuan ini diarahkan untuk meningkatkan hasil pengobatan kanker dan mengatasi resistensi antibiotik, meskipun perlu penelitian lebih lanjut sebelum diterapkan di klinik.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kombinasi terapi yang diaktifkan oleh cahaya dengan antibiotik dapat efektivkan vaksin kanker. Metode ini bertujuan memberantas bakteri dalam tumor yang membantu sel kanker menghindar dari sistem kekebalan tubuh. Dengan menghilangkan bakteri tersebut, vaksin kanker in situ diharapkan dapat lebih efektif agar tubuh bisa menghasilkan vaksin sendiri.
Jie Cao, profesor di Universitas Qingdao, menjelaskan tujuan mereka untuk merancang sebuah nanoplatform yang mampu menghancurkan sel tumor dan bakteri penyertainnya secara bersamaan. Tim menggunakan terapi fotodinamik dengan senyawa fotosensitizer yang diaktifkan oleh cahaya dan antibiotik untuk menyerang sel tumor dan bakteri pada saat yang sama.
Strategi ini dapat mengurangi kebutuhan penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dan mengganggu hubungan simbiotik antara tumor dan bakteri, sehingga membantu meningkatkan hasil pengobatan kanker. Vaksin in situ bekerja dengan mendeteksi tumor melalui sistem kekebalan tanpa pembuatan vaksin di lab.
Namun, tantangan bagi vaksin ini adalah bakteri dalam sel tumor yang mempengaruhi kinerja vaksin. Penelitian ini merupakan integrasi pertama dari terapi fotodinamik dan antibiotik dalam satu nanoplatform untuk memerangi sel tumor serta bakteri di dalamnya.
Dalam eksperimen, tim menguji platform ini pada model tikus dengan kanker payudara. Hasil memperlihatkan bahwa pertumbuhan tumor berkurang dan tingkat kel存 ur生 tikus yang diobati mencapai 60% setelah 50 hari, sementara kontrol tidak ada yang selamat. Jumlah bakteri di tumor yang diobati juga lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.
Cao dan tim melihat potensi strateginya dapat diterapkan untuk berbagai jenis kanker dan diharapkan dapat meningkatkan terapi kanker lainnya seperti kemoterapi dan radioterapi. Meskipun hasilnya menjanjikan, ada tantangan untuk membawa metode ini ke pengujian manusia, termasuk memahami mekanisme molekular dan kemungkinan resistensi.
Riset lebih lanjut yang melibatkan model hewan lainnya diperlukan untuk memvalidasi keamanan dan efikasi metode ini terhadap berbagai jenis dan tahap kanker. Investigasi lebih lanjut dapat membantu mengatasi halangan yang ada dan menawarkan terapi inovatif untuk pasien kanker di masa depan.
Kombinasi terapi fotodinamik dan antibiotik menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efektivitas vaksin kanker in situ. Penemuan ini dapat mengatasi masalah bakteri dalam tumor yang mengganggu sistem kekebalan, sekaligus mengurangi resistensi antibiotik. Meskipun banyak tantangan sebelum mencapai pengujian manusia, hasil awal memberikan harapan baru untuk pengobatan kanker.
Sumber Asli: www.advancedsciencenews.com