Dr. Will Smallwood, wakil presiden di Cedarville University, selamat dari kanker multiple myeloma setelah belajar bersyukur dan mengandalkan iman. Dengan dukungan keluarga, kemoterapi, dan transplantasi sel punca, dia kini dalam remisi. Smallwood berkomitmen untuk memberi inspirasi dan mengedukasi orang lain yang berjuang melawan kanker.
Dr. Will Smallwood, wakil presiden pembangunan di Cedarville University, menghadapi diagnosis multiple myeloma yang mengancam nyawanya. Dia merasakan perjalanan berat dalam dunia rumah sakit dan perawatan kanker, tetapi juga semakin mendalami rasa syukur akan kemurahan Tuhan. Setelah setahun, kanker Smallwood kini dalam remisi yang stabil, dan dia kembali bekerja, membawa empati bagi mereka yang berjuang melawan kanker.
Diagnosis kanker membuat Smallwood menyadari dampak luas yang dimiliki kanker di masyarakat. Dia mengatakan, “Hampir 40 persen orang Amerika akan didiagnosis kanker, dan ini berarti hampir setiap orang terpengaruh.” Hal ini mendorongnya untuk lebih memahami dan mendukung mereka yang juga berjuang.
Awal mula penyakitnya muncul saat perayaan homecoming Cedarville University, di mana rasa sakit punggung yang parah memaksanya mencari bantuan medis. MRI mengungkapkan adanya lesi di tulang belakangnya, yang setelah biopsi diketahui disebabkan oleh kanker yang berkembang pesat.
Meskipun kondisi ginjalnya memburuk, Smallwood segera memulai pengobatan. Ia dan istrinya menghadapi diagnosis dengan iman yang kuat, menemukan kekuatan dalam doa. “Kebenaran Alkitab menjadi penghibur bagi jiwa kami yang letih,” ungkapnya. Ketidakpastian pengobatan mengubah pandangannya tentang hidupnya.
Dalam kondisi yang sulit, Smallwood mulai menyadari bahwa hidup yang panjang seharusnya tidak menjadi berhala. Ia menggantungkan harapan kepada Tuhan, yang menunjukkan bimbingannya. Selama lima bulan pengobatan kemoterapi, dia bertekad untuk menjadi cahaya bagi orang lain di pusat perawatan.
Smallwood terus menjalani kemoterapi dan memberikan dukungan pada pasien lain. Hasil biopsi menunjukkan pengurangan sel kanker dari 70 persen menjadi di bawah 15 persen, memungkinkannya untuk menjalani transplantasi sel punca. Transplantasi ini sukses dan dia memasuki masa remisi tidak lama setelah itu.
Walaupun perjuangan melawan kanker belum berakhir, Smallwood yakin bahwa hidupnya ada di tangan Tuhan yang baik dan penuh kasih. “Saya masih berdoa agar penemuan bisa terjadi,” ujarnya. Sekarang, dia fokus untuk memajukan misi Cedarville University dan menjadi pengharapan bagi orang lain yang terdampak kanker.
Dr. Will Smallwood, meski menghadapi tantangan berat akibat kanker, menunjukkan kekuatan iman dan rasa syukur. Dia berhasil meraih remisi dan kini memfokuskan diri untuk memberdayakan orang lain dalam perjuangan melawan kanker. Melalui pengalaman hidupnya, ia terus menyebarkan harapan dan empati kepada masyarakat dan tetap berdedikasi pada misi Cedarville University.
Sumber Asli: www.xeniagazette.com