Mikroplastik dan Peningkatan Kanker Kolorektal pada Dewasa Muda

Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik mungkin berkontribusi pada peningkatan kanker kolorektal pada orang dewasa muda dengan mengganggu kesehatan usus. Peningkatan konsumsi plastik dan interaksinya dengan microbiome usus dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Memperhatikan gaya hidup sehat dapat menjadi langkah pencegahan.

Para peneliti mencurigai bahwa faktor lingkungan, seperti mikroplastik, mungkin berperan dalam meningkatnya angka kanker kolorektal pada orang dewasa muda. Mikroplastik dapat merusak lapisan usus dan memungkinkan masuknya racun berbahaya, berpotensi berkontribusi pada pengembangan kanker. Sebagian besar kanker kolorektal dini tidak terkait dengan kondisi genetik atau inflamasi kronis.

Kanker yang muncul lebih awal mulai meningkat pada orang yang lahir setelah tahun 1950, bersamaan dengan meningkatnya konsumsi plastik. Setiap tahun, sekitar 10 hingga 40 juta ton plastik mencemari lingkungan, dan diperkirakan jumlah ini akan meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2040. Ini menekankan ubiquitas plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak penelitian menunjukkan korelasi antara paparan mikroplastik dan risiko kanker kolorektal. Penelitian sedang dilakukan untuk memahami bagaimana mikroplastik mengganggu microbiome usus dan mempengaruhi kesehatan.

Mikroplastik dianggap mengganggu lapisan pelindung usus yang penting untuk menghalangi patogen dan racun. Kerusakan bertahap pada dinding usus dari racun dapat memicu kanker, meski generasi muda saat ini cenderung lebih sehat dibandingkan generasi sebelumnya dengan pola makan dan gaya hidup yang lebih baik.

Inovasi dalam penelitian melibatkan penggunaan sampel jaringan dan model hewan untuk memahami interaksi mikroplastik dengan lapisan usus. Hypotesis awal adalah bahwa mikroplastik dapat menciptakan celah di lapisan usus, membiarkan racun masuk. Namun, masih banyak variabel yang perlu dieksplorasi seperti peran ukuran mikroplastik dalam proses ini.

Mikroplastik juga dapat merusak keseimbangan mikrobiome usus. Dengan terlalu banyak mikroba berbahaya dan kurangnya serat, kondisi ini memicu peradangan kronis, yang dapat meningkatkan risiko kanker. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi hubungan antara mikroplastik dan pertumbuhan bakteri penyebab kanker.

Para peneliti mencari cara untuk menetapkan hubungan antara mikroplastik dan kanker. Mengumpulkan sampel kolonoskopi dari pasien kanker untuk mengidentifikasi konsentrasi mikroplastik dapat memberikan pemahaman baru. Gaya hidup sehat, termasuk diet tinggi serat dan rendah makanan olahan, tetap penting untuk mengurangi risiko kanker kolorektal.

Mikroplastik mungkin memiliki potensi dampak besar terhadap kesehatan usus dan risiko kanker kolorektal, terutama pada orang dewasa muda. Dengan meningkatnya paparan terhadap plastik, penting bagi penelitian untuk mengonfirmasi hubungan ini dan mengembangkan langkah pencegahan. Mengadopsi pola hidup sehat juga menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko kanker.

Sumber Asli: www.verywellhealth.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *