Penyintas kanker perempuan yang berolahraga moderat setidaknya satu jam sehari mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 60%. Peningkatan aktivitas fisik dan penurunan waktu duduk sangat penting untuk kesehatan jantung mereka. Berjalan 5.000 langkah per hari memberikan manfaat kesehatan yang signifikan, sementara waktu duduk yang berlebihan meningkatkan risiko kematian.
Penelitian menunjukkan bahwa perempuan penyintas kanker yang berolahraga moderat setiap hari dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 60%. Hal ini berarti meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi waktu duduk sangat penting untuk kesehatan jantung mereka. Setiap sedikit aktivitas berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan.
Peningkatan aktivitas fisik yang terukur menggunakan alat pengukur aktivitas menunjukkan bahwa mereka yang berolahraga satu jam sehari memiliki risiko kematian 40% lebih rendah. Hasil ini berasal dari data yang dianalisis dari hampir 2.500 peserta, dengan keuntungan besar terlihat pada penerapan 5.000-6.000 langkah per hari.
Risiko kematian juga meningkat 12% untuk setiap 102 menit duduk dalam sehari. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan waktu duduk dapat meningkatkan kesehatan jantung secara signifikan. Selain itu, langkah kecil seperti berjalan saat bicara di telepon bisa mempermudah pencapaian tujuan aktivitas harian.
Dukungan sosial melalui kelompok olahraga juga dianjurkan untuk meningkatkan motivasi dalam berolahraga. Dengan memperkenalkan gerakan dalam rutinitas harian, penyintas kanker bisa lebih aktif dan meningkatkan energi jangka panjang. Penelitian terbaru menekankan bahwa aktivitas fisik tidak hanya penting, tetapi setiap gerakan berarti dalam meningkatkan kesehatan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa perempuan penyintas kanker dapat secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat CVD dan semua penyebab kematian dengan melakukan olahraga moderat harian. Setiap langkah kecil dalam meningkatkan aktivitas fisik memberikan manfaat, dan mengurangi waktu duduk berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.
Sumber Asli: www.healthline.com