Pandemi COVID-19 mengubah perawatan onkologi secara mendalam, mengganggu pengobatan dan penundaan diagnosis, namun meningkatkan penggunaan telehealth dan fokus pada kesenjangan kesehatan. Harus terus dibangun untuk meningkatkan hidup pasien di masa depan.
Dalam episode terbaru dari podcast “Oncology on the Go”, beberapa onkolog mendiskusikan dampak pandemi COVID-19 pada perawatan onkologi lima tahun setelahnya. Mereka membahas berbagai aspek perawatan multidisiplin, termasuk onkologi medis dan radiasi.
Pandemi COVID-19 telah mengganggu perawatan kanker secara signifikan. Banyak pasien tidak mendapatkan screening, diagnosis, dan pengobatan yang tepat waktu. Selain itu, ada penurunan jumlah pasien yang berpartisipasi dalam uji klinis.
Salah satu perubahan paling signifikan adalah peningkatan penggunaan telehealth, menurut Salani. Telehealth membantu pasien mendapatkan perawatan dari rumah, sangat bermanfaat bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau kesulitan bepergian. Ini juga memudahkan komunikasi antara pasien dan dokter.
Gomez menyoroti pentingnya menangani faktor struktural dan sosial yang memengaruhi kesehatan. Pandemi ini memperbarui fokus untuk mengatasi kesenjangan kesehatan, terutama bagi mereka yang hidup dalam kemiskinan atau kurang akses terhadap makanan sehat.
Secara keseluruhan, meskipun pandemi membawa dampak negatif, juga ada perubahan positif seperti peningkatan telehealth. Penting untuk terus membangun perubahan ini demi meningkatkan kehidupan pasien kanker di masa mendatang.
Pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar bagi perawatan onkologi, namun juga memicu perubahan positif, terutama dalam penggunaan telehealth dan kesadaran akan masalah kesehatan struktural. Perlu diteruskan untuk memperbaiki kualitas hidup pasien kanker berlandaskan perubahan yang sudah ada.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com
