Penelitian Mass General Brigham menunjukkan bahwa penggunaan aspirin dosis rendah setiap hari dapat mengurangi risiko kanker kolorektal, khususnya pada individu dengan gaya hidup kurang sehat. Aspirin dapat menurunkan risiko hingga 18% dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum penggunaannya.
Kanker kolorektal adalah penyebab kematian kanker kedua tertinggi di Amerika, dimulai dari sel-sel jinak di usus besar atau rektum yang dapat berkembang menjadi kanker. Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Mass General Brigham menemukan bahwa penggunaan aspirin dosis rendah setiap hari dapat mengurangi risiko kanker kolorektal, terutama pada individu dengan gaya hidup kurang sehat. Penelitian ini melibatkan lebih dari 100,000 orang dan menunjukkan bahwa mereka dengan faktor risiko yang lebih tinggi mendapatkan manfaat dari aspirin.
Daniel Sikavi, MD, penulis utama penelitian tersebut, menyatakan, “Hasil kami menunjukkan bahwa aspirin dapat secara proporsional menurunkan risiko yang sangat tinggi pada mereka dengan beberapa faktor risiko untuk kanker kolorektal.” Penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan aspirin secara teratur dapat mengurangi risiko kanker kolorektal hingga 18% dibandingkan tidak menggunakan aspirin.
Peneliti menganalisis hasil dari peserta yang mengkonsumsi aspirin secara teratur dibandingkan yang tidak. Penelitian ini merupakan bagian dari usaha untuk memberi pendekatan yang lebih cermat terhadap penggunaan aspirin dalam pencegahan kanker. Mereka menemukan manfaat terbesar aspirin pada individu dengan gaya hidup yang kurang sehat, termasuk yang memiliki Indeks Massa Tubuh (BMI) tinggi dan pola makan buruk.
Menggunakan aspirin secara rutin dapat membantu memperlambat pertumbuhan sel yang tidak terkendali di usus besar. “Aspirin kemungkinan mencegah kanker kolorektal melalui berbagai mekanisme,” kata Andrew T. Chan, MD. Peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti diet, riwayat kesehatan, dan pengaruhnya terhadap hasil penyakit.
Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memulai pengobatan baru seperti aspirin. Mereka dapat membantu menentukan apakah penggunaan aspirin tepat berdasarkan riwayat kesehatan individu dan risiko kanker kolorektal. Aspirin juga umum digunakan untuk meredakan nyeri dan demam, serta dapat membantu pasien dengan riwayat serangan jantung atau stroke.
Kanker kolorektal sering kali terkait dengan perubahan pada DNA, namun alasan pasti terjadinya mutasi ini belum sepenuhnya dipahami. Beberapa faktor risiko juga berhubungan dengan gaya hidup dan riwayat keluarga. untuk menurunkan risiko kanker kolorektal, screening dini dapat membantu mendeteksi kanker dengan lebih mudah. Diskusikan dengan dokter mengenai screening berdasarkan riwayat keluarga dan kesehatan.
Kanker kolorektal dianggap sebagai salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di Amerika Serikat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan aspirin dosis rendah bisa menjadi langkah pencegahan yang efektif, terutama untuk individu dengan gaya hidup kurang sehat. Perubahan pada sel-sel di usus besar dan faktor genetik dalam pengembangan kanker kolorektal menjadi fokus peneliti dalam studi ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirin dosis rendah dapat mengurangi risiko kanker kolorektal, khususnya pada individu dengan beberapa faktor risiko gaya hidup. Pasien dengan gaya hidup tidak sehat mungkin lebih mendapat manfaat dari penggunaan aspirin. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan baru untuk memahami risiko dan manfaatnya.
Sumber Asli: www.massgeneralbrigham.org