Peran Makanan Sehari-hari dalam Pencegahan Kanker Kolorektal

Kanker kolorektal meningkat, terutama pada orang muda. Studi menunjukkan bahwa konsumsi susu, serat, dan karbohidrat tertentu dapat menurunkan risiko kanker ini. Diet seimbang dan skrining rutin sangat penting dalam pencegahan.

Kanker kolorektal tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian terkait kanker, terutama di kalangan orang yang lebih muda. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pilihan makanan dapat memainkan peran signifikan dalam pencegahan penyakit ini. Beberapa studi mengindikasikan hubungan positif antara konsumsi susu, produk susu, karbohidrat, dan serat dengan risiko lebih rendah untuk mengembangkan kanker kolorektal. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tetapi hasil ini membuka kemungkinan untuk tindakan proaktif dalam pencegahan melalui pilihan diet sehari-hari.

Pendekatan baru menunjukkan perlunya memasukkan karbohidrat tertentu dan makanan kaya serat, bersama dengan susu dan produk susu, dalam pola makan seimbang. Ini menekankan pentingnya penelitian berkelanjutan untuk memberdayakan individu mengontrol kesehatan kolorektal mereka. “Penelitian ini memperdalam pemahaman tentang hubungan antara diet, kesehatan usus, dan perkembangan kanker,” jelas Steven Lee-Kong, M.D., kepala Bedah Kolorektal di Hackensack Meridian Hackensack University Medical Center.

Penelitian menunjukkan peran penting mikrobioma usus dalam kesehatan secara keseluruhan dan pencegahan penyakit, termasuk kanker kolorektal. Makanan kaya serat dapat memberi nutrisi pada bakteri baik di usus, menciptakan lingkungan usus yang sehat dan mengurangi risiko kanker. Sebaliknya, diet tinggi daging olahan dan rendah serat dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya yang berkontribusi pada peradangan dan perkembangan kanker.

Serat juga berperan penting dalam pencegahan kanker. Serat meningkatkan ukuran tinja, mempercepat waktu transit melalui kolon, dan mengurangi paparan jaringan kolon terhadap karsinogen. Rata-rata, serat yang difermentasi dipecah menjadi asam lemak rantai pendek (SCFAs) oleh bakteri usus, seperti butirat, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker.

Studi terbaru menunjukkan produk susu, terutama susu, mungkin memiliki efek perlindungan terhadap kanker kolorektal. Ini mungkin dipengaruhi oleh kalsium, vitamin D, dan senyawa bioaktif lainnya dalam produk susu. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami manfaat ini secara menyeluruh. “Sementara diet berperan penting, skrining rutin tetap merupakan cara paling efektif untuk mendeteksi dan mengobati kanker kolorektal lebih awal,” kata Glenn S. Parker, M.D., FACS.

Ada baiknya meningkatkan kesadaran tentang kanker kolorektal di bulan Maret. Diharapkan masyarakat berbicara dengan para ahli di Hackensack Meridian Health untuk mendapatkan informasi penting yang dapat menyelamatkan jiwa. Mereka juga dapat menekankan pentingnya mematuhi pedoman skrining yang dianjurkan.

Kanker kolorektal menunjukkan tren meningkat, terutama pada yang lebih muda. Penelitian baru menunjukkan bahwa diet seimbang, termasuk susu, serat, dan karbohidrat tertentu, dapat mengurangi risiko. Penting juga untuk tetap melakukan skrining rutin untuk deteksi dini. Mengedukasi masyarakat tentang pilihan makanan dan skrining dapat menyelamatkan nyawa.

Sumber Asli: www.newswise.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *