Tingkat kerentanan sosial yang tinggi berpengaruh terhadap rendahnya partisipasi dalam uji klinis kanker. Penelitian menggunakan basis data Vizient menemukan ketimpangan dalam akses uji klinis berdasarkan faktor sosial seperti pendidikan, transportasi, dan sumber daya lingkungan. Temuan menunjukkan bahwa individu dari komunitas rentan menghadapi lebih banyak hambatan, terutama pasien kulit hitam.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat kerentanan sosial yang tinggi dapat menghambat partisipasi dalam uji klinis kanker. Analisis ini, yang disajikan pada Pertemuan Tahunan American Society of Clinical Oncology 2024, menemukan bahwa faktor seperti pendidikan, transportasi, dan sumber daya lingkungan berpengaruh besar pada partisipasi pasien. Data berasal dari basis data klinis Vizient yang mencakup 98% pusat medis akademik di AS.
Indeks Kerentanan Vizient (VVI) membagi kerentanan dalam 9 domain yang mencakup lingkungan bersih, ekonomi, pendidikan, serta akses ke perawatan kesehatan. Dengan menggali 2,660,566 pasien, hanya 1.5% yang terdaftar dalam uji klinis, menunjukkan ketimpangan dalam akses. Peserta uji klinis lebih banyak dari kelompok usia muda dan pria dibandingkan wanita dan pasien lebih tua.
Faktor seperti usia di atas 75 tahun, perempuan, dan diagnosis kanker di rumah sakit komunitas mengurangi peluang pendaftaran. Terlebih, mereka yang berada di kuartil VVI lebih rendah juga menghadapi hambatan dalam partisipasi uji klinis. Penelitian ini menekankan perlunya pengumpulan data determinan sosial untuk mengatasi masalah ketidakadilan kesehatan.
Pengaruh kerentanan sosial lebih terasa terasa pada pasien kulit hitam dibandingkan pasien kulit putih, dengan 19% penurunan partisipasi ketika tinggal di kawasan kerentanan tinggi. Peneliti mendorong institusi untuk menganalisis data mereka untuk memperbaiki sistem pendaftaran pasien dan mengatasi hambatan di masyarakat.
Langkah selanjutnya melibatkan pengumpulan data yang lebih baik mengenai determinan sosial kesehatan serta mendekatkan situs uji klinis ke kawasan dengan kerentanan sosial tinggi, serta menyediakan pendidikan yang diperlukan untuk pasien dan penyedia layanan kesehatan.
Studi ini menunjukkan bahwa kerentanan sosial memainkan peran penting dalam partisipasi uji klinis kanker. Hambatan seperti pendidikan dan transportasi berkontribusi pada kurangnya pendaftaran, terutama bagi pasien dari grup berisiko tinggi, seperti kulit hitam. Penelitian tersebut menegaskan pentingnya pengumpulan data sosial untuk mengatasi ketidakadilan ini.
Sumber Asli: www.onclive.com