Studi RADIOSA menyoroti bahwa penambahan ADT ke dalam SBRT meningkatkan kelangsungan hidup tanpa progresi pada pasien kanker prostat oligorekur hormon-sensitif. Hasil menunjukkan perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi antara kedua kelompok.
Dalam uji klinis fase II RADIOSA yang dilaporkan di The Lancet Oncology, penelitian Marvaso et al. menunjukkan bahwa penambahan terapi pengurangan androgen (ADT) ke dalam radioterapi tubuh stereotaktik (SBRT) meningkatkan kelangsungan hidup tanpa progresi pada pasien kanker prostat oligorekur hormon-sensitif.
Studi ini melibatkan 102 pasien yang dievaluasi di European Institute of Oncology, Milan, yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok: 51 menerima SBRT dengan ADT dan 51 lainnya menerima SBRT saja. SBRT dilakukan dengan dosis 30 Gy dibagi menjadi tiga fraksi yang diberikan setiap dua hari. Perawatan ADT dilakukan selama 6 bulan sebelum SBRT dimulai.
Hasil studi menunjukkan bahwa dengan median waktu tindak lanjut 31 bulan, kelompok SBRT plus ADT memiliki kelangsungan hidup bebas progresi median 32,2 bulan dibandingkan dengan 15,1 bulan pada kelompok SBRT saja. Tingkat kelangsungan hidup bebas progresi mencapai 96% di tahun pertama pada kelompok kombinasi, sedangkan pada kelompok SBRT saja hanya 63%.
Laporan adverse event menunjukkan hanya satu kasus stenosis ureter kiri grade 3 di kelompok SBRT plus ADT, tanpa kejadian grade 4 atau 5. Reaksi sampingan yang terkait dengan ADT termasuk flush panas (43%) dan asthenia (16%).
Investigasi menyimpulkan bahwa trial RADIOSA merupakan trial acak pertama yang menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bebas progresi klinis dengan kombinasi SBRT dan ADT dalam konteks kanker prostat oligometastatik hormon-sensitif, meskipun pasien terpilih juga bisa mendapat manfaat dari SBRT saja. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk menentukan durasi optimal ADT dan biomarker yang dapat memprediksi respons terhadap SBRT.
Studi RADIOSA menunjukkan bahwa kombinasi SBRT dan ADT secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup bebas progresi pada pasien kanker prostat oligorekur hormon-sensitif. Hasil ini mengindikasikan potensi manfaat penggunaan terapi yang terfokus, meskipun lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengoptimalkan pengobatan dan memahami respons pasien.
Sumber Asli: ascopost.com