CEM Meningkatkan Deteksi Kanker Payudara Dibandingkan Mamografi Energi Rendah

CEM meningkatkan deteksi kanker payudara hingga 90% dibanding mamografi energi rendah yang hanya 10%. Studi menunjukkan CEM lebih efektif dan lebih biaya efisien dibandingkan dengan teknik lain, namun menghasilkan lebih banyak rekomendasi biopsi. Riset mendesak perlunya populasi yang lebih beragam dan pendekatan baru dalam prosedur biopsi.

Penelitian menunjukkan bahwa Contrast-enhanced mammography (CEM) meningkatkan deteksi kanker payudara dibandingkan dengan mamografi energi rendah. Menurut tim yang dipimpin oleh Joao Horvat dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, CEM berhasil mendeteksi 90% kanker payudara, sedangkan mamografi energi rendah hanya 10% dan kombinasi mamografi dengan ultrasound payudara penuh 50%. CEM dinyatakan cocok untuk skrining, terutama pada wanita dengan payudara padat.

CEM menghasilkan gambar rendah energi yang sebanding dengan mamografi digital 2D, dan gambar yang digabungkan menyerupai hasil MRI namun dengan biaya yang lebih murah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ultrasound payudara penuh tidak meningkatkan deteksi kanker saat digunakan dengan MRI. Tim Horvat ingin mengetahui apakah pola serupa berlaku untuk CEM, dengan membandingkan hasil dari berbagai metode pencitraan.

Dalam studi ini yang melibatkan 468 wanita antara tahun 2014 dan 2019, CEM terdeteksi 8 dari 9 kanker yang ada. CEM mengungguli mamografi energi rendah baik secara mandiri maupun yang digabung dengan ultrasound dalam hal deteksi kanker, walaupun lebih banyak rekomendasi biopsi dihasilkan. Tabel perbandingan deteksi kanker menunjukkan bahwa CEM memiliki rasio deteksi kanker tertinggi.

Dari hasil, CEM merekomendasikan 20 biopsi dengan nilai prediktif positif (PPV) 45%, jauh lebih tinggi dibandingkan mamografi energi rendah dan mamografi yang dilengkapi ultrasound. Meskipun CEM menghasilkan lebih banyak hasil positif yang salah dan panggilan ulang, nilainya dalam rekomendasi biopsi lebih tinggi. Tim merekomendasikan untuk tidak menggunakan ultrasound tambahan karena tidak meningkatkan deteksi kanker.

Penulis studi juga menyarankan perlunya penelitian masa depan dengan populasi yang lebih beragam untuk mengevaluasi hasil ini lebih lanjut, serta kemungkinan menggabungkan biopsi yang dipandu CEM dalam algoritma pencitraan untuk mengurangi kebutuhan pencitraan tambahan dengan MRI.

Artikel ini menyoroti efektivitas Contrast-enhanced mammography (CEM) dalam mendeteksi kanker payudara dibandingkan dengan mamografi energi rendah. Dengan tingkat deteksi yang lebih tinggi dan biaya yang lebih rendah, CEM sangat dianjurkan, terutama untuk wanita berdensitas payudara tinggi. Meskipun ada peningkatan dalam rekomendasi biopsi dan hasil positif yang salah, keberhasilan CEM dalam deteksi kanker merupakan langkah penting dalam skrining payudara.

Sumber Asli: www.auntminnie.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *