Kerusakan jantung akibat radiasi dalam kanker payudara adalah masalah klinis yang meningkat. Lebih dari setengah pasien kanker payudara menerima terapi radiasi, yang dapat menyebabkan efek samping serius. Faktor risiko seperti dosis radiasi dan kondisi kesehatan lain harus diperhatikan. Teknik modern mengurangi dosis jantung sangat penting dan evaluasi CAC menjadi prediktor utama risiko kejadian kardiovaskular.
Kanker payudara sering kali disertai dengan kerusakan jantung akibat radiasi, namun penanganan yang tepat masih kurang. Konferensi Kanker Payudara Miami 2025 mempertemukan Dr. Carmen Bergom yang memaparkan temuan klinis dan teknik pengurangan efek berbahaya radiasi ini. Dari 250.000 pasien kanker payudara di AS setiap tahunnya, lebih dari setengahnya mendapat terapi radiasi.
Terapi radiasi meningkatkan harapan hidup terkait kanker, tetapi dapat merusak jaringan jantung dan berpotensi menyebabkan berbagai masalah, seperti penyakit arteri koroner dan kelainan jantung lainnya. Jumlah publikasi tentang “keracunan jantung akibat radiasi” meningkat lebih dari 24 kali lipat dalam periode 2005 hingga 2022.
Faktor risiko terhadap keracunan kardio akibat radiasi mencakup dosis radiasi yang diterima jantung dan faktor kesehatan lain seperti merokok dan diabetes. Penelitian menunjukkan, kombinasi riwayat merokok dan radiasi dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Teknik pengurangan dosis jantung telah berkembang dari perencanaan manual ke penggunaan CT, dengan tujuan mengurangi paparan jantung saat terapi. Pendekatan modern seperti posisi tengkurap dan teknik pernapasan dalam terbukti efektif menurunkan dosis yang diterima jantung hingga 70%.
Saat ini, tidak ada batas dosis jantung yang jelas untuk substruktur jantung dan biomarker untuk mengidentifikasi risiko keluarga belum ada. Beberapa penelitian menunjukkan dosis ke ventrikel kiri lebih baik dalam memprediksi hasil kesehatan jantung dibandingkan dosis jantung rata-rata.
Kalkifikasi arteri koroner (CAC) menjadi prediktor utama kejadian kardiovaskular dan perlu dievaluasi sebelum terapi radiasi. Penilaian CAC bisa memberi gambaran risiko pasien menghadapi masalah jantung di masa depan.
Gambaran medis konvensional terkadang tidak mampu mendeteksi disfungsi jantung yang relevan. Penelitian menunjukkan bahwa gambar pemindaian strain mungkin lebih sensitif dalam mendeteksi masalah tersebut. Bergom menegaskan perlunya lebih banyak data dalam setting klinis tentang titik akhir kardiotoksisitas di uji klinis.
Artikel ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kerusakan jantung akibat radiasi dalam pengobatan kanker payudara. Perkembangan teknik untuk mengurangi dosis jantung dan pemantauan faktor risiko seperti CAC esensial untuk meningkatkan hasil kesehatan pasien. Kebutuhan untuk lebih banyak studi dan data di bidang ini sangat diperlukan agar manajemen efek samping kardiotoksisitas dapat ditingkatkan.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com