Studi di AS menemukan bahwa paparan lithium dalam air minum dapat mengurangi risiko kanker. Penelitian melibatkan lebih dari 250.000 orang dan menemukan hasil signifikan di berbagai jenis kanker. Penting untuk memperingatkan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk memahami implikasi kesehatan dari paparan ini.
Sebuah studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa peningkatan paparan lithium dalam air minum berhubungan dengan pengurangan risiko kanker. Efek perlindungan ini terlihat pada berbagai jenis kanker, jenis kelamin, dan wilayah geografis. Lithium tidak diatur dalam air minum, meskipun terdaftar di daftar kandidat kontaminan EPA. Penelitian ini melibatkan 252.178 individu tanpa riwayat kanker untuk meneliti hubungan tersebut.
Para peneliti menggunakan kode pos peserta untuk mengukur paparan lithium berdasarkan data dari 4700 sumur di AS. Paparan lithium dikategorikan menjadi lima kuintil, dengan median paparan 7.0 μg/L dan durasi tindak lanjut rata-rata 3.6 tahun. Diagnosis kanker menjadi hasil utama yang dibahas dalam penelitian ini.
Hasil menunjukkan bahwa paparan lithium yang lebih tinggi di air minum terkait dengan risiko kanker yang lebih rendah. Dari 7573 kasus kanker, mereka dalam kuintil paparan lebih rendah memiliki risiko kanker yang lebih tinggi dibandingkan kuintil yang lebih tinggi, dengan rasio risiko yang signifikan untuk berbagai jenis kanker. Pengurangan risiko ini juga terlihat pada pria dan wanita.
Wilayah barat AS menunjukkan konsentrasi lithium yang lebih tinggi di air tanah dibandingkan timur dengan risiko kanker yang lebih rendah. Namun, penulis memperingatkan agar tidak menganggap ini sebagai strategi kesehatan masyarakat tanpa penelitian lebih lanjut mengenai implikasi kesehatan dari paparan lithium lingkungan.
Studi ini dipimpin oleh Jiajun Luo, PhD, dari University of Chicago dan dipublikasikan dalam JAMA Network Open. Limitasi penelitian termasuk potensi bias dan tidak dapat mengakses beberapa data terkait karakteristik kanker. Penelitian ini didukung oleh National Institutes of Health, dan salah satu penulis memiliki beberapa pengungkapan terkait industri terkait.
Studi ini menunjukkan bahwa paparan lithium dalam air minum berhubungan dengan pengurangan risiko kanker. Penting untuk diingat bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengeksplorasi implikasi kesehatan jangka panjang dari paparan lithium. Walau hasilnya menjanjikan, tidak disarankan untuk mengonsumsi air kaya lithium tanpa pemahaman yang lebih lengkap tentang efeknya.
Sumber Asli: www.medscape.com