Sunita Williams dan Barry Wilmore terjebak di ISS lebih dari sembilan bulan, dengan rencana kembali pada 16 Maret. Mereka menghadapi risiko kesehatan akibat radiasi ruang angkasa yang dapat menyebabkan kanker, serta dampak mikrogravitasi yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Paparan ini berpotensi berdampak jangka panjang namun banyak astronot dapat pulih setelah kembali ke Bumi.
Astronot NASA Sunita Williams dan Barry “Butch” Wilmore terjebak di ruang angkasa lebih dari sembilan bulan, dengan rencana kembali ke Bumi pada pertengahan Maret. Misi yang awalnya hanya tujuh hari terpaksa diperpanjang karena masalah teknis serius pada pesawat luar angkasa mereka. Menurut informasi terkini, mereka diharapkan kembali ke gravitasi Bumi pada 16 Maret.
Selama di luar angkasa, astronot menghadapi kondisi ekstrem seperti radiasi, mikrogravitasi, dan stres emosional yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan. Paparan radiasi ruang angkasa menjadi salah satu risiko kesehatan besar bagi Williams. Lingkungan luar angkasa jauh lebih keras dibandingkan Bumi dan dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker serta kerusakan otak.
Paparan radiasi selama misi ini dapat meningkatkan peluang astronot mengembangkan kanker. Astronot di ISS terpapar radiasi sekitar 20 kali lipat lebih banyak daripada orang di Bumi, berpotensi meningkatkan risiko tumor padat dan kanker seperti leukemia. NASA memantau paparan radiasi dan membatasi dosis total seumur hidup astronot.
Mikrogravitasi juga mempengaruhi kesehatan otak. Tanpa gravitasi, cairan tubuh mengalir ke kepala, meningkatkan tekanan dalam tengkorak. Fenomena ini dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan penglihatan, serta perubahan struktural jangka panjang pada otak, termasuk kondisi yang dikenal sebagai Spaceflight-Associated Neuro-ocular Syndrome (SANS).
Penelitian menunjukkan bahwa volume dan struktur otak astronot bisa berubah setelah tinggal lama di ISS, serta penurunan substansi putih yang memfasilitasi komunikasi antar bagian otak. Dampaknya, beberapa astronot mengalami gangguan kognitif dan keseimbangan. Meskipun Williams adalah astronot berpengalaman, dia berisiko mengalami dampak neurologis jangka panjang,” tetapi sebagian besar astronot dapat pulih setelah kembali ke Bumi.
Misi panjang Sunita Williams di ISS menimbulkan risiko kesehatan serius, terutama paparan radiasi yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker dan kerusakan otak. Paparan mikrogravitasi juga memberikan dampak negatif pada kesehatan otak, meskipun banyak astronot pulih setelah kembali ke Bumi. NASA terus memantau serta membatasi paparan radiasi untuk melindungi kesehatan astronot.
Sumber Asli: www.hindustantimes.com