Muda dan Berisiko Kanker Kolorektal: Pentingnya Deteksi Dini

Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, menyoroti pentingnya kolonoskopi untuk deteksi dini, terutama bagi orang berusia 20-an hingga 40-an. Kolonoskopi kini disarankan pada usia 45 tahun. Misinformasi di media sosial juga menjadi tantangan dalam mendidik masyarakat tentang kanker kolorektal. Pengalaman pasien Kohli menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan dan mengikuti tes rutin.

Bulan Maret merupakan Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, menekankan pentingnya deteksi dini melalui kolonoskopi. Seorang pasien bernama Kohli, meskipun belum mencapai usia yang disarankan untuk kolonoskopi, mengalami kanker kolorektal yang terdeteksi setelah gejala muncul. Kohli menjalani operasi darurat untuk mengangkat tumor yang ditemukan di dinding kolonnya setelah mendengar kata “perforasi” dari dokter.

Laporan American Cancer Society pada Januari 2024 menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus kanker kolorektal pada usia 20-an hingga 40-an. Kanker kolorektal kini telah menjadi penyebab kematian kanker utama di kalangan pria dan wanita muda. Oleh karena itu, pemindaian harus dimulai pada usia 45, bukan 50. Kolonoskopi pertama kali ini sepenuhnya ditanggung oleh asuransi medis Duke.

Julius Wilder, seorang profesor di Duke, mencatat peningkatan pasien muda terkait pola konsumsi alkohol, diet, dan obesitas. Ia juga menyoroti perlunya informasi akurat mengenai kanker kolorektal, karena banyaknya informasi yang salah beredar di media sosial yang dapat menghambat deteksi dini.

Kohli, yang mengalami pemulihan lambat usai operasi kanker kolorektal, menemukan dukungan dari berjalan bersama istri dan koleganya sangat berarti. Ia bahkan berhasil berlari dalam setengah maraton setahun setelah diagnosisnya. Kohli kini lebih memperhatikan kesehatan dan rutin menjalani kolonoskopi setiap tahun hingga lima tahun bebas kanker.

Kanker kolorektal semakin umum di kalangan orang muda, menekankan pentingnya deteksi dini melalui kolonoskopi yang kini disarankan mulai usia 45 tahun. Misinformasi dapat menghambat deteksi dini, sehingga perhatian pada kesehatan dan kesadaran mengenai gejala penting. Pengalaman Kohli menyoroti perlunya mengikuti rekomendasi medis dan aktif menjaga kesehatan secara umum.

Sumber Asli: today.duke.edu

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *