Kanker kolorektal adalah penyebab utama kematian namun sangat dapat dicegah. Penyuluhan mengenai diet tinggi serat, skrining rutin, dan memahami faktor risiko genetik sangat diperhatikan. Skrining dianjurkan dimulai pada usia 45 tahun, dengan kolonoskopi sebagai metode utama. Mengenali gejala awal dan memutuskan langkah perawatan yang tepat adalah kunci dalam pencegahan dan pengobatan.
Kanker kolorektal adalah penyebab kedua kematian terkait kanker di AS, tetapi juga salah satu kanker yang paling bisa dicegah. Diperkirakan lebih dari 150.000 orang akan didiagnosis dengan kanker kolorektal pada tahun 2024. Menurut ahli dari Baylor Medicine, dengan skrining rutin, perubahan gaya hidup, dan deteksi dini, banyak kasus dapat dicegah atau diobati dengan sukses.
Diet kaya serat dan rendah makanan olahan dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker kolorektal. Makanan tinggi serat seperti buah, sayuran, dan biji-bijian mendorong pencernaan yang sehat dan mengurangi peradangan. Dokter Atif Iqbal menyarankan untuk membatasi konsumsi daging merah dan memasukkan lebih banyak protein nabati.
Riwayat keluarga kanker kolorektal dapat meningkatkan risiko penyakit. Jika ada anggota familinya yang terdiagnosis sebelum usia 60, penting untuk membahas opsi tes genetik dan skrining dini. Menurut Dr. Yesenia Rojas-Khalil, deteksi dini sangat penting bagi mereka dengan risiko herediter.
Skrining rutin sangat penting karena kanker kolorektal sering berkembang tanpa gejala awal yang terlihat. Kolonoskopi adalah standar emas untuk mendeteksi polip prakanser sebelum menjadi kanker. Menurut Iqbal, meskipun ada kesalahpahaman, kolonoskopi adalah alat efektif untuk mencegah kanker kolorektal.
American Cancer Society merekomendasikan skrining dimulai pada usia 45 untuk orang-orang dengan risiko rata-rata. Dokter Iqbal menekankan bahwa kebanyakan orang memerlukan kolonoskopi setiap 10 tahun, tetapi individu dengan faktor risiko lebih tinggi mungkin memerlukan skrining lebih sering.
Perawatan kanker kolorektal terus berkembang dengan teknik invasif minimal. Menurut Dr. Punam Amin, operasi robotic yang canggih memungkinkan pemulihan lebih cepat. Dengan memberikan pilihan baru, uji klinis mendukung kemajuan pengobatan kanker kolorektal.
Mengenali gejala awal kanker kolorektal sangat penting untuk diagnosis yang lebih awal. Gejala yang perlu diperhatikan meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, darah dalam tinja, serta penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Karena kanker kolorektal awal semakin meningkat di kalangan orang berusia 20 hingga 45 tahun, penting untuk mempertimbangkan skrining lebih awal jika merasakan gejala tersebut.
Kanker kolorektal sangat dapat dicegah dengan pendekatan kesehatan yang proaktif. Memperhatikan pola makan, berolahraga, mengetahui riwayat keluarga, dan mengikuti skrining yang direkomendasikan adalah langkah kunci. Dr. Rojas-Khalil menekankan, “Skrining menyelamatkan nyawa”. Diskusikan opsi terbaik dengan dokter dan jangan tunda skrining Anda.
Kanker kolorektal merupakan penyakit yang sangat dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan seperti diet sehat, skrining rutin, serta memahami riwayat genetik. Skrining dini dan deteksi gejala awal berperan penting dalam meningkatkan peluang penyembuhan. Oleh karena itu, penting untuk proaktif dalam menjaga kesehatan kolon dan mendiskusikan opsi skrining dengan dokter secara berkala.
Sumber Asli: blogs.bcm.edu
