Studi menunjukkan bahwa 1 dari 6 pasien dalam uji coba fase 2 kanker menerima pengobatan yang disetujui secara FDA. Riset oleh McGill University mencakup analisis 400 uji coba dan 25.002 pasien. Hasil menunjukkan proporsi meningkat dengan adanya rekomendasi off-label, meskipun menurun untuk pengobatan dengan manfaat klinis substansial.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute mengungkapkan bahwa satu dari enam pasien dalam uji coba klinis fase 2 kanker menerima pengobatan yang pada akhirnya disetujui. Penelitian ini dipimpin oleh Charlotte Ouimet dari McGill University, Montreal, yang menganalisis data dari 400 percobaan kanker fase 2 antara November 2012 hingga November 2015.
Dari 25.002 pasien dalam 608 kelompok perawatan, 16,2 persen menerima pengobatan yang berujung pada persetujuan FDA. Jika mempertimbangkan rekomendasi off-label dari National Comprehensive Cancer Network, angka ini meningkat menjadi 19,4 persen, tetapi turun menjadi 9,3 persen untuk pengobatan yang dianggap bernilai klinis substansial menurut European Society for Medical Oncology.
Penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan statistik dalam proporsi berdasarkan kelas obat, tahap percobaan, atau sponsor. Penulis mencatat pentingnya informasi yang jelas mengenai peluang menerima pengobatan masa depan dalam uji coba.
Studi ini menyoroti bahwa sekitar 16,2 persen pasien dalam uji coba kanker fase 2 menerima pengobatan yang akhirnya disetujui. Menambahkan rekomendasi off-label meningkatkan angka ini, tetapi penurunan proporsi terlihat pada pengobatan dengan manfaat klinis substansial. Informasi yang lebih baik tentang peluang dalam trial sangat penting bagi pasien.
Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com