Dana Farber Cancer Institute bergabung dengan ACED untuk meningkatkan kolaborasi dalam pencegahan dan deteksi dini kanker. Mereka membahas pendekatan baru, termasuk pencegahan presisi dan intersepsi kanker, untuk mengurangi beban kanker. Tantangan termasuk perbedaan akses dan efektivitas strategi harus diatasi.
Institusi Dana Farber Cancer baru-baru ini bergabung dengan International Alliance for Cancer Early Detection (ACED) untuk menyoroti pentingnya integrasi antara pencegahan dan deteksi dini kanker. Pencegahan kanker meliputi dua kategori: pencegahan primer, yang mengurangi paparan faktor karsinogenik, dan pencegahan sekunder, yang berfokus pada manajemen lesi awal.
Pendekatan baru dalam pencegahan kanker melibatkan pencegahan transisi dari kondisi normal menjadi preneoplastik, termasuk vaksinasi (HPV, HBV) dan penghindaran karsinogen. Strategi populasi, seperti larangan merokok, terbukti mengurangi risiko kanker secara signifikan. Pendekatan pencegahan presisi juga muncul, seperti operasi pengurangan risiko bagi individu dengan varian genetik tertentu.
Intersepsi kanker bertujuan menghentikan kemajuan sel abnormal sebelum menjadi tumor invasif. Screening yang adaptif terhadap risiko dan penggunaan biomarker molekuler semakin penting untuk intervensi dini. Tantangan utama adalah mendefinisikan ambang batas intervensi yang dapat diterapkan.
Mitigasi kanker berfokus pada pencegahan perkembangan dari kanker tahap awal menjadi kanker lanjut melalui deteksi dini dan pemantauan aktif. Teknik pencitraan dan diagnostik molekuler diharapkan dapat memperbaiki fase ini, meskipun efektifitasnya harus terbukti dalam menurunkan angka kematian.
Kerangka kerja yang baru mendefinisikan kontinuitas kontrol kanker, bergerak dari model biner menjadi pendekatan adaptif berdasarkan risiko. Penting untuk memastikan akses yang setara terhadap strategi pencegahan dan deteksi dini, guna mengatasi perbedaan hasil kanker. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih terintegrasi, diharapkan kolaborasi antara peneliti dapat ditingkatkan, serta pengoptimalkan keseimbangan antara intervensi dan potensi overmedicalisasi.
Integrasi pencegahan dan deteksi dini kanker menjadi semakin penting. Pendekatan baru, seperti pemantauan risiko dan strategi pencegahan presisi, menunjukkan harapan dalam mengurangi beban kanker. Ada juga tantangan terkait perbedaan akses dan hasil di antara populasi yang harus diatasi untuk mencapai hasil yang lebih adil. Kerangka kerja yang terintegrasi bisa meningkatkan kolaborasi dan efisiensi intervensi.
Sumber Asli: news.cancerresearchuk.org