CT dosis rendah lebih efektif dalam mendeteksi metastasis paru pada pasien HNSCC dibandingkan sinar-X dada, tetapi tidak ada perbedaan signifikan dalam kelangsungan hidup lima tahun antara kedua metode.
Pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher (HNSCC), CT dosis rendah menunjukkan sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan sinar-X dada dalam mendeteksi metastasis paru dan kanker paru primer kedua. Namun, hasil kelangsungan hidup pasien serupa terlepas dari modalitas skrining yang digunakan.
Pasien HNSCC berisiko tinggi mengalami metastasis paru dan kanker paru primer kedua, sehingga diperlukan strategi pemantauan yang efektif. Sementara CT dosis rendah dan radiografi dada digunakan untuk skrining, dampaknya terhadap hasil kelangsungan hidup masih belum pasti. Penelitian ini melibatkan 137 pasien baru yang diacak antara kelompok radiografi dada dan CT dosis rendah.
Hasil menunjukkan bahwa 7,4% pasien yang disaring dengan sinar-X dada dan 55,1% yang disaring dengan CT dosis rendah teridentifikasi memiliki metastasis paru atau kanker paru primer kedua. Radiografi dada memiliki sensitivitas 66,7% dan spesifisitas 100%, sementara CT dosis rendah memiliki sensitivitas dan spesifisitas 100% dengan akurasi keseluruhan 100%. Walaupun demikian, tidak ada perbedaan klinis yang bermakna dalam kelangsungan hidup lima tahun antara kedua kelompok.
Dalam percobaan acak ini, “[CT dosis rendah] menunjukkan sensitivitas yang lebih baik dibandingkan [sinar-X dada] untuk mendiagnosis metastasis paru atau [kanker paru primer kedua]. Namun, tidak ada perbedaan klinis yang bermakna dalam tingkat kelangsungan hidup antara kelompok yang menerima [CT dosis rendah] atau [sinar-X dada],” tulis penulis.
Studi ini diketuai oleh Naif Fnais, MBBS, MSc dari Departemen Otolaringologi, Rumah Sakit Universitas King Saud, Riyadh, Arab Saudi, dan diterbitkan di JAMA Otolaryngology–Head & Neck Surgery. Meskipun demikian, hasilnya dibatasi oleh jumlah sampel yang kecil dan insiden rendah temuan pencitraan positif, yang menghalangi penarikan kesimpulan yang reliabel. Selain itu, penilaian efektivitas sinar-X dada dalam memantau metastasis paru atau kanker primer terganggu oleh kebutuhan untuk melakukan CT scan setelah menemukan nodul positif.
Studi ini menunjukkan bahwa CT dosis rendah lebih sensitif dibandingkan sinar-X dada dalam mendeteksi metastasis paru pada pasien HNSCC. Meskipun skor kelangsungan hidup lima tahun serupa, hasilnya menunjukkan pentingnya pemilihan modalitas skrining yang tepat untuk pemantauan kanker. Namun, pendekatan yang lebih luas dan lebih banyak penelitian dibutuhkan untuk memastikan efektivitas dan pengaruhnya terhadap hasil klinis.
Sumber Asli: www.medscape.com