Pameran “Redefining the Crown” di Universitas Michigan menampilkan enam penyintas kanker payudara kulit hitam. Pameran ini berfokus pada perjalanan emosional mereka dan mengangkat suara mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak kemoterapi. Koordinator Berryman dan fotografer Stevenson-Howard menekankan pentingnya merayakan kekuatan dan kehidupan penyintas.
“Redefining the Crown” adalah pameran yang berlangsung di Departemen Studi Perempuan dan Gender Universitas Michigan, menampilkan enam penyintas kanker payudara kulit hitam dan perjalanan mereka melalui kehilangan rambut akibat kemoterapi. Pameran ini dibuka pada 21 Januari dan akan berlangsung hingga 8 Agustus. Didasarkan pada esai foto oleh Versha Pleasant dan Ava Purkiss, pameran ini bertujuan untuk mengangkat suara penyintas dan kekurangan penelitian tentang dampak sosio-kultural dari kehilangan rambut akibat kemoterapi di komunitas kulit hitam.
Pleasant menyoroti tingginya angka kematian di kalangan pasien kanker payudara kulit hitam. “Kanker payudara adalah kanker yang paling umum didiagnosis di antara orang yang ditugaskan sebagai perempuan saat lahir di AS. Ini secara tidak proporsional mempengaruhi komunitas kulit hitam. Meskipun kemungkinan mengalami diagnosis kanker payudara sama, orang kulit hitam memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk mati dibandingkan orang kulit putih,” tulisnya.
Glenesha Berryman, mahasiswa pascasarjana yang mengkurasi pameran, bertujuan mengalihkan percakapan kanker payudara dari penderitaan menuju kekuatan. “Ini adalah topik yang sangat sulit, sering diasosiasikan dengan rasa sakit. Saya ingin menceritakan kisah-kisah kebahagiaan dan ketahanan,” ujarnya. Ruang pameran menghormati penyintas dengan menampilkan foto yang menunjukkan kepribadian mereka dan narasi pribadi.
Fotografer yang ditampilkan, Tafari Stevenson-Howard, berharap pameran ini membantu orang mengubah pandangan tentang kanker payudara. “Karena komodifikasi, kita hanya melihat kanker payudara dan kita melihat warna merah muda. Kita tidak melihat banyak cerita atau kemanusiaan di dalamnya,” jelasnya. Dia juga menggunakan musik untuk membuat subjeknya lebih nyaman selama pemotretan.
Stevenson-Howard menambahkan bahwa menunjukkan kehidupan penyintas sangat penting baginya. “Salah satu pertanyaan yang saya ajukan kepada wanita adalah, ‘Siapa yang ingin Anda lihat ketika mereka melihat foto ini?’ Banyak dari mereka mengatakan, ‘Saya seorang pejuang, saya seorang penyintas, saya masih di sini dan saya memiliki cerita.'”
Pameran “Redefining the Crown” menyoroti pengalaman unik penyintas kanker payudara kulit hitam. Melalui narasi dan fotografi, pameran ini bertujuan untuk mengubah persepsi tentang kanker payudara dari penderitaan menjadi penguatan dan perayaan kehidupan. Ini juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran akan dampak kehilangan rambut akibat kemoterapi dalam komunitas kulit hitam.
Sumber Asli: www.michigandaily.com