Tes Darah Terobosan untuk Diagnosis Dini Kanker Pankreas

Tes darah baru ini dapat mendeteksi kanker pankreas lebih baik dibanding tes yang ada, meningkatkan deteksi hingga 71%. Berbasis pada dua biomarker, CA199.STRA dan CA19-9, studi ini menjanjikan untuk mengubah metode diagnosa kanker pankreas di masa depan. Hal ini berpotensi sangat meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien.

Sebuah tes darah eksperimental berhasil mendeteksi kanker pankreas tahap awal dengan lebih efektif dibandingkan tes yang ada saat ini, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Cancer Letters. Temuan ini membuka jalan untuk evaluasi lebih lanjut dalam setting klinis, langkah penting menuju persetujuan metode diagnostik baru untuk kanker pankreas.

Deteksi dini kanker pankreas secara signifikan meningkatkan angka kelangsungan hidup, namun alat yang ada saat ini terbatas. “Hasil kami menunjukkan kombinasi tes ini meningkatkan deteksi akurat kanker pankreas di laboratorium hingga 27%” jelas Brian Haab, Ph.D., salah satu penulis yang berperan serta dalam studi tersebut.

Tes baru ini berfungsi dengan mendeteksi dua gula – CA199.STRA dan CA19-9 – yang diproduksi oleh sel kanker pankreas dan masuk ke dalam aliran darah. Tes CA19-9 saat ini merupakan biomarker standar untuk kanker pankreas. Haab mengidentifikasi CA199.STRA sebagai biomarker kanker dan mengembangkan teknologi untuk deteksinya.

Tes CA19-9 sendiri hanya berhasil mengidentifikasi 44% sampel kanker pankreas, namun ketika CA199.STRA ditambahkan, tingkat identifikasi meningkat menjadi 71%. Kombinasi ini juga mengurangi jumlah false negatives dan mempertahankan tingkat false positives yang rendah.

Studi ini dapat dilakukan berkat kolaborasi peneliti kanker yang berpartisipasi dalam Jaringan Penelitian Deteksi Dini (EDRN) dari National Cancer Institute. Hasilnya berasal dari penilaian ganda terhadap beberapa kandidat biomarker kanker pankreas oleh laboratorium afiliasi EDRN.

Analisis tersebut menunjukkan bahwa kombinasi CA199.STRA, CA19-9, dan biomarker protein LRG1 meningkatkan spesifisitas, yaitu kemampuan tes untuk memberikan hasil negatif pada sampel tanpa kanker. Tes dengan tiga panel ini dapat mengidentifikasi hampir semua kasus dengan akurat dengan jauh lebih sedikit false positives dibandingkan CA19-9 saja.

“Pesan penting lainnya dari studi ini adalah pentingnya memiliki beberapa biomarker tervalidasi untuk kanker pankreas,” kata Haab. Penemuan baru ini membangun temuan dari studi sebelumnya yang menjelajahi kombinasi CA19-9 dan STRA untuk mendiagnosa kanker pankreas. Penulis lain termasuk peneliti dari berbagai institusi kesehatan terkemuka.

Tes darah baru ini menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam mendeteksi kanker pankreas pada tahap awal dan dapat menjadi metode diagnostik yang efektif. Dari kombinasi biomarker yang diidentifikasi, ada harapan untuk meningkatkan diagnosis dan perawatan kanker pankreas. Kolaborasi penelitian ini menunjukkan pentingnya berbagai biomarker untuk mencapai deteksi yang lebih akurat. Tes ini berpotensi membuka jalan untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien kanker pankreas.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *