Reklasifikasi Tumor Apendiks Sebabkan Peningkatan Kanker pada AYA di AS

Peningkatan kanker di kalangan remaja dan dewasa muda (AYA) di AS dijelaskan dengan reclassifikasi tumor apendiks sebagai ganas. Dari tahun 2000-2020, data menunjukkan peningkatan signifikan pada insiden kanker kolorektal dan tumor apendiks. Hal ini berdampak pada saran untuk pemeriksaan kanker kolorektal lebih awal.

Peningkatan kasus kanker di kalangan remaja dan dewasa muda (AYA) di AS sebagian besar dapat dijelaskan melalui reklasifikasi tumor karcinoid/apendiks sebagai kanker ganas. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute. Analisis data SEER mengenai 2 juta kasus kanker baru dari tahun 2000 hingga 2020 menunjukkan bahwa tren kanker apendiks, kolorektal, dan invasif lainnya meningkat di semua kelompok usia.

Dari tahun 2000-2009 hingga 2015-2020, jumlah kasus kanker kolorektal meningkat, terutama karena tumor apendiks. Pada anak di bawah 15 tahun, peningkatan 98% kasus kanker kolorektal disebabkan oleh neoplasma apendiks. Pada AYA, 80% kasus kanker kolorektal dapat diatribusikan pada neoplasma apendiks.

Berdasarkan data, kanker apendiks meningkat 17 kali lipat di anak-anak, 6.5 kali lipat di AYA, dan 2.5 kali lipat di dewasa berusia 40-49 tahun antara 2000 dan 2020. Neoplasma apendiks menyumbang 95%, 90%, dan 80% dari peningkatan pada setiap kelompok usia.

Peneliti mencatat bahwa neoplasma apendiks bertanggung jawab untuk peningkatan tercepat dalam insiden kanker di kalangan AYA. Kenaikan rata-rata tahunan tertinggi terlihat pada perempuan (18.5%) dan laki-laki (17.1%) untuk neoplasma apendiks NETs.

Reklasifikasi ini berimplikasi pada peningkatan persepsi kanker kolorektal di AYA dengan saran untuk dikhususkan pada siklus pemeriksaan lebih awal. Peneliti juga menyarankan tumor apendiks harus dievaluasi secara terpisah, bukan digolongkan dalam kategori kanker kolorektal.

Kesimpulannya, peningkatan kasus kanker di kalangan remaja dan dewasa muda dapat dipengaruhi oleh reclassifikasi tumor apendiks sebagai ganas. Sebagian besar peningkatan kanker kolorektal di AYA sepertinya disebabkan oleh perubahan dalam sistem klasifikasi kanker, dan evaluasi seharusnya dilakukan terpisah.

Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *