Penemuan baru dalam DNA dan RNA epigenetik menunjukkan bahwa keduanya bekerja sama dalam mengatur ekspresi gen. Metilasi DNA dan RNA saling berinteraksi untuk memberi regulasi yang lebih tepat terhadap aktivitas gen, yang memiliki implikasi besar untuk terapi kanker. Penelitian ini menandai langkah maju dalam memahami kompleksitas regulasi gen dan potensi aplikasi terapinya.
Temuan terbaru dalam penelitian DNA dan RNA epigenetik menunjukkan bagaimana keduanya saling berinteraksi untuk mengatur ekspresi gen, membuka peluang terapi kanker yang inovatif. Penelitian ini diketuai oleh François Fuks dan dipublikasikan di jurnal Cell. Penelitian tersebut mengungkap bahwa metilasi DNA (5mC) dan metilasi RNA (m6A) bekerja sama dalam menfine-tune aktivitas gen. Kedua sistem ini tidak lagi dilihat sebagai entitas terpisah, melainkan bagian dari jaringan regulasi interdependen yang penting bagi fungsi sel.
Epigenetik adalah modifikasi kimia yang mengatur aktivitas gen tanpa mengubah urutan DNA. Metilasi DNA, yang biasanya terkait dengan penghambatan atau aktivasi transkripsi, dan m6A, modifikasi RNA yang paling umum, memiliki peran penting dalam stabilitas dan translasi mRNA. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi metilasi 5mC dan m6A dapat memberikan kontrol yang lebih presisi dalam aktivitas gen, yang sangat penting untuk perkembangan embryonal dan diferensiasi sel.
Penemuan tentang interaksi antara metilasi DNA dan RNA ini membuka jalan untuk pendekatan terapeutik baru, terutama dalam konteks kanker. Menggunakan strategi yang memanipulasi jalur METTL3-METTL14-DNMT1 dapat memberikan terapi yang lebih tepat sasaran untuk mengatur ekspresi gen yang menyimpang. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mempercepat pengembangan terapi yang dipersonalisasi untuk pasien kanker.
Sumber Asli: www.thebrighterside.news