Pentingnya menambahkan batas waktu dalam undangan skrining kanker usus besar terbukti meningkatkan jumlah partisipasi test. Studi ini menunjukkan bahwa kalimat sederhana dapat menghasilkan dampak signifikan dalam meningkatkan pengembalian FIT dan mencegah kematian akibat kanker.
Penelitian oleh Profesor Katie Robb dari Universitas Glasgow menunjukkan bahwa menambahkan batas waktu dalam surat undangan skrining kanker usus besar dapat meningkatkan tingkat pengembalian tes. Dalam studi yang melibatkan 40,000 orang dewasa di Program Skrining Usus Besar Skotlandia, efek terbesar terlihat pada batas waktu pengembalian dua minggu, dengan peningkatan absolut 2% dalam pengembalian tes.
Peningkatan 2% pada pengembalian FIT diharapkan melibatkan tambahan 39,000 peserta dalam program skrining dua tahunan Skotlandia, yang akan mencegah sekitar 23 kematian akibat kanker usus besar. Dengan meningkatnya partisipasi, jumlah surat pengingat yang perlu dikirim juga akan berkurang, sehingga mengurangi beban pada layanan kesehatan primer dan kesehatan publik.
Tim juga menguji apakah menambahkan alat perencanaan pemecahan masalah dalam amplop undangan meningkatkan pengembalian FIT, tetapi tidak menunjukkan dampak positif. Skrining usus besar di Skotlandia mencapai 66% partisipasi, sehingga sepertiga populasi yang memenuhi syarat tidak terlibat.
Katie Robb menyatakan, “Temuan kami menunjukkan potensi intervensi perilaku berbiaya rendah untuk meningkatkan partisipasi dalam skrining dan mengurangi kematian akibat kanker usus besar.” Maxine Lenza dari Cancer Research UK juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami efektivitas batas waktu dalam pengundangan skrining kanker.
Menambahkan batas waktu dalam surat undangan skrining kanker usus besar terbukti meningkatkan partisipasi secara signifikan. Peningkatan ini dapat membantu mengurangi jumlah kematian akibat kanker usus besar dan efisiensi dalam pengelolaan program skrining. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi metode lain yang dapat mendorong partisipasi dalam skrining kanker.
Sumber Asli: healthcare-in-europe.com