Studi di ACS Nano menunjukkan bahwa nanopartikel lipid yang mengantarkan mRNA KRAS G12D dan cGAMP dapat mengubah lingkungan imun hati, meningkatkan respons terhadap kanker pankreas metastatik. Penelitian ini mengungkapkan potensi LNP untuk terapi kanker yang lebih efektif, mengatasi tantangan dalam penekanan imun.
Studi terbaru di ACS Nano mengungkapkan strategi baru untuk memodulasi lingkungan imun hati guna memicu respons antitumor terhadap kanker pankreas metastatik. Peneliti mengembangkan nanopartikel lipid (LNP) yang mengantarkan mRNA KRAS G12D dan cyclic GMP-AMP (cGAMP), yang bertujuan untuk mengaktifkan sinyal interferon tipe I, meningkatkan respons sel T sitotoksik terhadap tumor pankreas.
Kanker adenokarsinoma pankreas duktal (PDAC) sangat agresif dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun hanya 12%. Penyakit ini cepat menyebar, seringkali membentuk metastase di hati, yang dapat menghambat respons imun. Mengatasi penekanan imun ini menjadi kunci untuk meningkatkan pengobatan. Terapi imun yang ada belum dapat menghasilkan respons kuat dan bertahan lama terhadap PDAC.
Dalam penelitian ini, LNP dibuat menggunakan teknik mikrofluida, mengenkapsulasi mRNA KRAS G12D dan cGAMP. Partikel yang dihasilkan berdiameter sekitar 90 nm dan berhasil mencapai sel nonparenkimal hati setelah injeksi intravena. Uji in vitro menunjukkan bahwa nanopartikel ini aktif dalam jalur interferon tipe I pada sel penyaji antigen (APC).
Model tikus dengan PDAC metastatik dievaluasi untuk efek terapeutik. Aktivasi imun diukur menggunakan uji ELISPOT untuk menghitung sel T penghasil interferon-gamma (IFN-γ). Baik perawatan preventif dan terapeutik diuji, membandingkan respons imun dan tingkat kelangsungan hidup antara kelompok yang dirawat dan kontrol.
Hasil menunjukkan bahwa administrasi intravena cGAMP/mKRAS/LNP secara signifikan mengaktifkan jalur interferon tipe I, menghasilkan sel T sitotoksik CD8+ yang mampu mengenali dan menyerang sel kanker metastatik. Ini dibuktikan dengan peningkatan ekspresi CD80 dan CD86 pada APC hati, yang penting untuk aktivasi dan proliferasi sel T.
Eksperimen transfer adopsi menunjukkan bahwa respons imun tidak hanya efektif dalam menghasilkan sitotoksisitas terhadap metastasis hati, tetapi juga mampu menghasilkan sel T memori, memberikan perlindungan imun jangka panjang. Selain itu, mRNA yang diberikan menarik sel efektor imun ke lokasi tumor, berkontribusi pada regresi tumor substansial dan kelangsungan hidup lebih lama pada hewan yang dirawat dibandingkan kontrol.
Temuan ini menunjukkan bahwa kombinasi mRNA KRAS dengan agonis STING memperkuat respons imun terhadap PDAC. Pendekatan ini lebih efektif dibandingkan terapi imun tradisional yang masih kesulitan menghasilkan respons kuat pada tumor padat. Hasil kelangsungan hidup yang lebih baik menunjukkan potensi sistem pengantaran ganda ini dalam membatasi pertumbuhan metastatik dan meningkatkan prognosis kanker pankreas secara keseluruhan.
Penelitian ini menunjukkan metode untuk mengubah lingkungan imun hati dari penekanan menjadi aktivasi dengan menggunakan LNP. Pemberian KRAS mRNA dan cGAMP menunjukkan manfaat terapeutik dan preventif, dengan aplikasi potensial untuk kanker lain yang memiliki lingkungan imun yang supresif. Penelitian di masa depan perlu fokus pada pengoptimalan formulasi LNP, pengujian keamanan dan respons imun dalam uji coba manusia, serta evaluasi pengobatan kombinasi dengan terapi yang sudah ada.
Studi ini menyoroti pendekatan inovatif untuk menangani kanker pankreas dengan menggunakan nanopartikel lipid guna mengatur ulang lingkungan imun hati. Penyelidikan lebih lanjut di bidang ini diharapkan dapat memperluas penggunaan strategi ini untuk jenis kanker lainnya dan memberikan solusi yang lebih efektif dalam menangani penyakit yang memiliki tantangan serupa dalam aktivasi respons imun.
Sumber Asli: www.azonano.com