Penelitian fase II pada suvemcitug menunjukkan kombinasi dengan envafolimab dan FOLFIRI efektif sebagai pengobatan lini kedua untuk kanker kolorektal MSS/pMMR. Hasil menunjukkan ORR 25% dan DCR 90%, dengan median PFS 5,6 bulan.
Studi fase II mengevaluasi suvemcitug, antibodi monoklonal rekombinan untuk kanker kolorektal MSS/pMMR. Kombinasi dengan envafolimab dan kemoterapi FOLFIRI menunjukkan potensi dalam pengobatan lini kedua.
Tujuan utama mencakup dosis yang direkomendasikan (RD) dan tingkat respons objektif (ORR), sedangkan tujuan sekunder meliputi kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) dan durasi respons (DOR). Tingkat kontrol penyakit (DCR) dan keseluruhan kelangsungan hidup (OS) juga dianalisis.
Dari 20 pasien, 50% telah menerima perawatan dengan agen antiangiogenik. Pasien diobati hingga terjadi progresi penyakit atau efek samping tidak dapat diterima. ORR dan DCR masing-masing adalah 25,0% dan 90,0%, dengan DOR 4,1 bulan. Median PFS adalah 5,6 bulan, sementara median OS belum dapat ditentukan.
Tidak ada kejadian toksisitas yang membatasi dosis di tahap awal keselamatan. Dosis yang direkomendasikan adalah 2 mg/kg setiap dua minggu. Kombinasi ini mungkin menjadi pilihan baru untuk pengobatan tumor dingin pada pasien dengan kanker kolorektal MSS/pMMR.
Kombinasi suvemcitug, envafolimab, dan FOLFIRI menawarkan harapan sebagai pengobatan lini kedua untuk kanker kolorektal MSS/pMMR dengan respons yang menjanjikan. Dosis yang direkomendasikan dan tingkat efek samping menjanjikan, membuka peluang baru untuk pasien dengan keadaan tersebut.
Sumber Asli: www.docwirenews.com