Penelitian Temukan Hubungan Antara Kepatuhan Skrining Kanker Paru dan Deteksi Lebih Tinggi

Kepatuhan terhadap skrining kanker paru-paru tahunan meningkatkan tingkat deteksi kanker. Untuk skrining tahunan pertama dan kedua, tingkat kepatuhan adalah 61% dan 51% secara berturut-turut. Penelitian menunjukan bahwa partisipasi konsisten dalam skrining adalah metrik kualitas penting.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap skrining kanker paru-paru tahunan meningkatkan tingkat deteksi kanker paru-paru. Penelitian ini menemukan bahwa tingkat kepatuhan untuk skrining tahunan pertama dan kedua masing-masing adalah 61% dan 51%. Meskipun banyak individu berisiko mengikuti skrining awal, jumlahnya berkurang pada skrining tahunan berikutnya.

Skrining kanker paru-paru penting untuk deteksi dini dan efektivitas pengobatan. Sejak 2013, US Preventive Services Task Force merekomendasikan skrining ini bagi mereka yang memiliki risiko tinggi. Studi ini, dipimpin oleh Roger Y. Kim, M.D., diambil dari analisis 10,170 orang berusia 55 hingga 75 tahun yang menjalani LCS awal antara 2015 dan 2018.

Studi ini mencatat bahwa 61% peserta kembali untuk skrining tahunan pertama dan 51% untuk yang kedua. Mereka yang patuh pada jadwal skrining cenderung memiliki kanker paru-paru terdeteksi lebih awal, meningkatkan peluang kesembuhan. Namun, ada keterbatasan dalam studi ini yang bersifat observasional dan berpotensi mengalami bias deteksi.

Kepatuhan terhadap skrining tahunan menjadi metrik kualitas yang penting. Penulis menyarankan penyedia layanan kesehatan untuk tidak hanya mendorong skrining awal tetapi juga menekankan pentingnya kepatuhan yang berkelanjutan. Studi ini memberikan bukti nyata tentang pentingnya kepatuhan terhadap skrining kanker paru-paru.

Studi ini menunjukkan bahwa kepatuhan pada skrining tahunan kanker paru-paru berhubungan langsung dengan peningkatan deteksi kanker. Meskipun ada tantangan dalam menjaga kepatuhan ini, hasil yang lebih baik dapat diperoleh melalui promosi berkelanjutan dari penyedia layanan kesehatan. Penelitian ini sangat penting untuk pengembangan program skrining kanker paru-paru yang lebih efektif.

Sumber Asli: www.managedhealthcareexecutive.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *