Temuan baru menunjukkan bahwa sel di tuba falopi dapat memicu kanker ovarium. penelitian ini memungkinkan pengembangan deteksi dan pencegahan dini kanker ovarium, yang merupakan penyebab utama kematian kanker ginekologi di dunia Barat.
Penelitian baru mengenai kanker ovarium menemukan bahwa sel-sel tertentu di tuba falopi dapat memicu perkembangan kanker ovarium jenis tinggi yang paling agresif. Temuan ini, dipublikasikan dalam jurnal Cancer Discovery, memberikan target baru untuk pencegahan dan deteksi awal penyakit.
Lan Coffman, penulis utama studi tersebut, menjelaskan bahwa kanker ovarium adalah penyebab utama kematian dari kanker ginekologi di dunia Barat, dan saat ini tidak ada metode efektif untuk mendeteksi secara dini. Memahami biologi di balik pembentukan kanker ovarium penting untuk meningkatkan hasil perawatan bagi pasien.
Karsinoma serosa tinggi (HGSC) dimulai di tuba falopi, di mana sel epitel berubah menjadi lesi pra-kanker. Tim Coffman mempelajari bagaimana sel-sel punca mesenkimal (MSCs) dapat direprogram oleh sel tumor untuk mendukung pertumbuhan kanker.
Menariknya, mereka menemukan MSC berisiko tinggi ada di tuba falopi pasien tanpa kanker ovarium. Sel ini lebih umum ditemukan pada wanita dengan risiko tinggi, seperti yang lebih tua atau yang mempunyai mutasi gen BRCA. Ketika MSC berisiko tinggi diperkenalkan ke dalam organoid, sel epitel sehat berubah menjadi kanker.
Coffman menjelaskan bahwa MSC berisiko tinggi dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel epitel dan membantu sel yang bermutasi bertahan. Ini menciptakan kondisi yang ideal untuk inisiasi kanker. Sel tersebut kehilangan enzim antioksidan yang memicu pembentukan senyawa penyebab kerusakan DNA.
Coffman menekankan bahwa perubahan stroma di tuba falopi memiliki peran penyebab dalam inisiasi kanker ovarium. Penemuan ini berpotensi membuka jalan untuk intervensi, seperti penggunaan obat yang ada untuk mencegah atau membalikkan perubahan awal yang dapat menyebabkan kanker ovarium. Senyawa yang disekresikan MSC berisiko tinggi juga dapat dijadikan biomarker untuk mendeteksi kanker ovarium pada tahap awal.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sel-sel di tuba falopi dapat menjadi faktor awal dalam perkembangan kanker ovarium agresif. Dengan memahami mekanisme ini, ada peluang untuk pengembangan strategi pencegahan dan deteksi dini. Penemuan ini memberi harapan bagi peningkatan hasil perawatan bagi pasien kanker ovarium ke depan.
Sumber Asli: cosmosmagazine.com