Memahami Risiko Kanker Kolorektal di Usia Muda

Kanker kolorektal meningkat di kalangan dewasa muda. Penyebabnya beragam; diet dan kurang aktivitas fisik menjadi faktor utama. Gejala seperti pendarahan rektal dan nyeri perut harus diperhatikan. Skrining disarankan dilakukan mulai usia 45 tahun, dengan kolonoskopi sebagai metode terbaik. Gaya hidup sehat penting untuk mengurangi risiko.

Kanker kolorektal semakin banyak terjadi di kalangan orang dewasa muda, mendorong para ahli untuk menekankan pentingnya mengenali gejala dan mencari perhatian medis tanpa memandang usia atau pedoman skrining. Usia yang direkomendasikan untuk skrining rutin telah diturunkan menjadi 45 tahun, namun riset menunjukkan bahwa individu lebih muda juga semakin terdiagnosa penyakit ini.

Menurut gastroenterolog Timothy Yen, MD, ada perubahan risiko generasional dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih tua. Tanpa penyebab tunggal yang bisa diidentifikasi, beberapa faktor berkontribusi, termasuk diet, kurangnya aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau. Penelitian aktif sedang dilakukan untuk lebih memahami tren ini.

Gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
– Pendarahan rektal
– Nyeri abdomen yang signifikan
– Perubahan kebiasaan buang air besar
– Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Orang muda cenderung mengabaikan gejala atau berasumsi bahwa mereka disebabkan oleh kondisi ringan. Namun, Yen mengingatkan untuk berhati-hati dan mengungkapkan gejala baru kepada penyedia layanan kesehatan. “Jangan pernah menganggap itu hanya karena wasir kecuali Anda sudah menjalani kolonoskopi untuk mengonfirmasinya,” katanya.

Beberapa faktor gaya hidup turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker kolorektal, dan langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan meliputi:
– Mempertahankan diet sehat, menghindari makanan olahan dan minuman manis
– Menghindari tembakau dan konsumsi alkohol berlebihan
– Tetap aktif secara fisik.

Skrining rutin sangat penting dalam mencegah atau mendeteksi kanker kolorektal lebih awal, dengan kolonoskopi dianggap sebagai standar emas untuk skrining. Yen mencatat bahwa meskipun tidak bergejala, skrining sebaiknya dimulai pada usia 45 tahun, terutama bagi mereka dengan riwayat keluarga kanker kolorektal.

Kanker kolorektal bukan hanya masalah bagi orang dewasa yang lebih tua. Dewasa muda dengan gejala yang tidak biasa harus mencari nasihat medis. Melalui gaya hidup sehat dan skrining yang tepat waktu, individu dapat mengambil langkah proaktif untuk mengurangi risiko. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran tentang risiko kanker kolorektal.

Kanker kolorektal kini menjadi perhatian bagi individu muda, seiring dengan meningkatnya kadar kasus. Penting untuk mengenali gejala, mempertimbangkan faktor gaya hidup, dan menjalani skrining sesuai rekomendasi. Berbicara dengan penyedia layanan kesehatan secara proaktif dapat membantu menurunkan risiko penyakit ini.

Sumber Asli: news.llu.edu

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *