Ada perdebatan mengenai menjadikan kanker penyakit notifiable di India. Pro dan kontra muncul, dengan dukungan data kesehatan dan pengendalian risiko sebagai argumen utama untuk mendukung. Perhatian terhadap privasi, stigma sosial, dan beban hukum pada penyedia layanan kesehatan menjadi kontra.
Kesehatan publik di India sedang mempertimbangkan untuk menjadikan kanker sebagai penyakit yang harus dilaporkan. Meskipun pemerintah menolak karena sifat non-menularnya, keputusan ini dipertanyakan dengan mengacu pada kasus-kasus lain seperti gigitan ular yang sudah termasuk notifikasi. Hal ini memicu perlunya evaluasi ulang terhadap posisi India mengenai notifikasi kanker.
Penyakit yang harus dilaporkan merupakan penyakit yang wajib dilaporkan oleh penyedia layanan kesehatan kepada pihak berwenang untuk pelacakan epidemiologi dan intervensi awal. Undang-undang menyaratkan pengumuman untuk memberikan data bukan hanya untuk penyakit menular tapi juga penyakit non-menular seperti gigitan ular.
Argumen untuk menjadikan kanker sebagai penyakit yang harus dilaporkan mencakup pengumpulan data yang lebih baik, di mana Program Registri Kanker Nasional (NCRP) hanya mencakup 16% populasi India. Lebih banyak data akan membantu mencegah hampir 50% kematian kanker melalui pengendalian faktor risiko. Beberapa negara telah mengambil langkah ini, seperti Australia dan Inggris, yang memiliki sistem registrasi kanker yang lebih baik dibandingkan India.
Sebaliknya, ada argumen menentang pelaporan wajib kanker, terutama berkaitan dengan sifatnya yang tidak menular. Ada juga kekhawatiran mengenai privasi pasien, stigma sosial, dan tambahan beban legal pada penyedia layanan kesehatan. Saat ini, NCRP sudah melacak statistik kanker meski masih diperlukan perhatian terhadap kekurangan dalam cakupan data.
Untuk meningkatkan pengawasan kanker, India disarankan untuk mengklasifikasikan kanker berisiko tinggi sebagai “penyakit yang dapat didokumentasikan”. Pendekatan melalui teknologi kesehatan digital juga perlu diadopsi untuk integrasi data kanker.
Pentingnya mendestigmatifikasi kanker juga perlu diperhatikan dengan kerjasama dengan tokoh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan normalisasi skrining kanker.
Kanker sebagai penyakit yang harus dilaporkan di India menimbulkan pro dan kontra. Meski ada argumen kuat untuk pengumpulan data yang lebih baik dan pencegahan kematian, kekhawatiran tentang privasi dan stigma sosial tetap perlu dicermati. Strategi untuk meningkatkan pengawasan kanker dan mengurangi stigma menjadi langkah penting yang harus diambil.
Sumber Asli: www.drishtiias.com