Kolonoskopi Selamatkan Nyawa—Jangan Tunda Pemeriksaan Anda

Kolonoskopi sangat penting dalam deteksi dini kanker kolorektal, yang bisa diobati hingga 90% jika ditemukan lebih awal. Carol Medlin berbagi pengalamannya setelah didiagnosis, dan Dr. Pyrtle menjelaskan pentingnya kolonoskopi. Rekomendasi pemeriksaan mulai usia 45 dan pentingnya gaya hidup sehat juga disoroti.

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal. Ketika terdeteksi lebih awal, penyakit ini dapat diobati hingga 90%. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin menjadi bagian penting dari rencana perawatan preventif. Salah satu pengalaman nyata dibagikan oleh Carol Medlin, yang didiagnosis kanker kolorektal stadium I pada usia 75 setelah kolonoskopi rutin. “Dokter Pyrtle menemukan lima polip di koloni saya. Itu hampir membuat saya menangis saat memikirkan,” kata Carol. Setelah operasi, ia kini bebas kanker.

Kolonoskopi adalah prosedur medis yang mengecek polip dengan menggunakan tabung fleksibel yang dilengkapi cahaya dan kamera. “Prosedur ini memungkinkan kami menemukan dan mengangkat pertumbuhan abnormal yang bisa jadi precursors kanker kolorektal,” jelas Dr. Pyrtle. Kolonoskopi disarankan mulai usia 45 tahun, atau 40 tahun bagi mereka dengan riwayat keluarga kanker kolorektal.

Mitos umum tentang kolonoskopi mencakup asumsi bahwa prosedur ini menyakitkan, namun dilakukan dengan sedasi, sehingga nyerinya diminimalkan. Persiapan sebelum kolonoskopi mungkin ketat, tetapi ada pilihan pil yang lebih mudah. Juga, meski tidak ada gejala, kanker bisa ada tanpa disadari. Sebagian besar paket asuransi juga mencakup prosedur ini yang memakan waktu sekitar 30 menit.

Walaupun kolonoskopi adalah alat skrining paling akurat, ada juga alternatif seperti tes berbasis tinja seperti FIT dan Cologuard. FIT mencari sel darah mikroskopis dalam contoh tinja dan dilakukan setiap tahun. Jika hasil positif, kolonoskopi diperlukan. Cologuard mendeteksi DNA abnormal dan juga direkomendasikan setiap tiga tahun.

Gejala kanker kolorektal awalnya sering tidak muncul, namun tanda-tanda potensial termasuk nyeri perut, perubahan pada bentuk atau konsistensi tinja, darah dalam tinja, dan penurunan berat badan yang tidak terduga. Beberapa langkah pencegahan gaya hidup seperti berhenti merokok, menghindari alkohol, dan menjaga berat badan juga penting.

Menghadapi risiko kanker kolon adalah serius. Riwayat merokok, obesitas, dan diabetes tipe 2 bisa jadi faktor. “Kolonoskopi menyelamatkan nyawa,” ungkap Dr. Pyrtle. Diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan tentang penjadwalan kolonoskopi Anda, dan kunjungi conehealth.com/colonoscopy untuk informasi lebih lanjut.

Kolonoskopi adalah kunci dalam pencegahan kanker kolorektal, dengan deteksi dini yang sangat penting untuk meningkatkan tingkat kesembuhan. Mengikuti rekomendasi pemeriksaan dan menjaga gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko. Jangan tunda pemeriksaan Anda untuk keselamatan kesehatan Anda.

Sumber Asli: www.conehealth.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *