Wanita dengan Kanker Paru-Paru Metastatik dan Sindrom Cushing

Seorang wanita berusia 53 tahun di Swiss dengan kanker paru-paru metastatik didiagnosis dengan sindrom Cushing setelah menunjukkan gejala seperti kulit tipis dan kadar hormon tinggi. Penelitian ini menyoroti hubungan antara kanker dan sindrom Cushing yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Setelah memilih perawatan paliatif, ia meninggal seminggu kemudian.

Seorang wanita di Swiss dengan kanker paru-paru metastatik mengalami kulit tipis dan didiagnosis dengan sindrom Cushing. Penelitian menunjukkan kulit tipis adalah tanda hiperortisolisme yang terkait dengan penurunan produksi kolagen. Kasusnya dilaporkan dalam studi di The New England Journal of Medicine.

Sindrom Cushing terdiri dari beberapa kondisi kesehatan yang menampilkan kadar hormon kortisol yang tinggi. Bentuknya yang paling umum, yaitu penyakit Cushing, disebabkan oleh tumor di kelenjar pituitari otak yang memproduksi hormon adrenokortikotropik (ACTH) secara berlebihan. Namun, sindrom Cushing juga bisa disebabkan oleh tumor yang memproduksi ACTH di bagian lain tubuh.

Dalam laporan ini, wanita berusia 53 tahun dengan kanker paru-paru sel kecil metastatik masuk rumah sakit dengan gejala sindrom Cushing seperti tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, serta kadar kalium rendah. Pemeriksaan fisik menunjukkan kulit di jari tengahnya memiliki ketebalan 1,2 mm, sementara nilai normal di atas 1,8 mm.

Kulit tipis adalah indikasi klinis dari hiperortisolisme yang disebabkan oleh penurunan produksi kolagen. Tingkat kortisol darah dan urin wanita tersebut juga tinggi, begitu juga dengan kadar ACTH. Meskipun tidak ada tumor pituitari yang terdeteksi melalui MRI, lesi kanker baru ditemukan di paru-paru, tulang, hati, dan selaput otak.

Wanita ini didiagnosis dengan sindrom Cushing yang diyakini terkait dengan kanker yang mendasarinya. Setelah mendiskusikan prognosisnya, ia memilih perawatan paliatif dan meninggal seminggu kemudian.

Kasus ini menyoroti hubungan antara sindrom Cushing dengan kanker paru-paru metastatik, di mana gejala seperti kulit tipis dan kadar hormon tinggi dapat menjadi tanda dari kondisi ini. Meskipun diagnosisnya jelas, pilihan untuk perawatan paliatif menunjukkan pentingnya arah perawatan yang berfokus pada kualitas hidup pasien, terutama dalam kasus kanker yang lanjut.

Sumber Asli: cushingsdiseasenews.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *